Terlena dengan ingatan  masa lalu, aku tersadarkan ternyata aku sudah mendekati parkiran stasiun. setibanya di parkiran aku langsung memarkirkan motorku lalu bergegas untuk menemui temanku. Aku melihatnya di kursi tunggu keberangkatan kereta. aku langsung menghampirinya, dan iapun sadar dengan keberadaanku di tempat tersebut, ia langsung berkata.
"Darimana aja sih faaad, lama banget".
Aku hanya membalasnya dengan senyum tipis.
Akupun melihat kanan dan kiri mecari seseorang wanita yang akan menjadi reporter untuk menanyakan beberapa pertanyaan pada narasumber nanti, tetapi aku tidak menemukannya.
Temanku yang melihatku celingukan bertanya.
" nyari putri ?".
Aku mengangguk tanda iya
"putri gak akan dateng dia lagi kena musibah neneknya meninggal, jadi yang bertugas sebagai reporternya gua sendiri dan lu tugasnya jadi kameramen aja sama lu juga yang buat redaksi untuk di up ke media.
" iya-iya gue tau jabdesk gue sendiri kok, santai aja".
Tak lama kemudian kereta yang akan kami tumpangi akan segera berangkat dari kota kembang ini menuju kotanya sena. Lagi-lagi aku teringat nama wanita itu. Kami berdua kini mulai naik ke atas kereta.
"nih tiket lu".