Mohon tunggu...
Fatur Rahman
Fatur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan saya Fatur, saya adalah warga sipil yang punya ketertarikan akan dunia jurnalistik dan juga fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Berjualan Kerupuk Walau Dengan Keterbatasan

21 Juni 2023   22:59 Diperbarui: 21 Juni 2023   23:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini langit sedikit mendung, jalan Bumi Asri terlihat basah di guyur hujan deras sewaktu kemarin. Kendaraan cukup ramai mungkin karena bertepatan dengan waktu pulang kerja. Terlihat seorang ibu yang di gandeng anaknya hendak menyebrang ke sebuah minimarket.

Ibu tersebut bernama Sumarni, bu Sumarni merupakan penyandang tunanetra sejak lahir. Beberapa tahun terakhir ia sering datang ke depan minimarket ini untuk berjualan kerupuk, ditemani sang anak bu sumarni menjajalkan dagangannya.

Kerupuk palembang itu ia jual sepuluh ribu, kerupuk tersebut bukanlah milik bu Sumarni, kerupuk itu ia bawa dari pabrik untuk dijual olehnya sehingga mendapatkan untung dari hasil penjualannya.

Wadah plastik besar yang berisi kerupuk masih terlihat menumpuk, itu artinya belum ada satupun yang membeli kerupuk miliknya. Disela-sela menugu pelanggan yang datang ia bercanda dengan anaknya, sesekali anaknya itu terlihat mecium pipi sang ibu.

Saat bu Sumarni becanda dengan anaknya, tiba-tiba datang seorang lelaki memakai sweeter dan celana hitam yang baru saja keluar dari minimarket menghampiri bu Sumarni.

"bu kerupuknya berapaan"
" sepuluh ribu a". bu Sumarni menjawab.
"ini bu uangnya". uang itupun diambil oleh anaknya.

Setelah lelaki itu memberikan uangnya ia tiba-tiba mengambil sebuah susu dari keresek belanjaanya.

"ini dek mau"
"terima kasih". anak itu mengambil susunya dan langsung berterima kasih.

Tak jarang orang yang datang untuk belanja ke minimarket ini bersimpati pada bu Sumarni karena walaupun dengan keterbatasan yang ia miliki, bu Sumarni masih berusaha untuk menghidupi keluarganya, apalagi ketika melihat sang anak yang selalu setia menemani ibunya untuk berjualan membuat hati setiap orang yang melihatnya tersentuh.

Bu Sumarni adalah sebuah contoh yang baik untuk ditiru perjuangannya, dibalik keterbatasannya yang ia miliki, bu Sumarni bejuang untuk menghidupi keluarga. Walaupun tidak mudah untuk dijalani, ia terus berusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun