Mohon tunggu...
Fatur Abukasi
Fatur Abukasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku,perkenalkan nama saya Tri Faturrahman Abukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Tugas Antropologi Agama

17 Desember 2023   20:29 Diperbarui: 17 Desember 2023   22:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereview Materi

Asal Mula Agama

Antropolog Edward Burnett Tylor (1832-1917) mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk gaib dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai penjelasan kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk gaib tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian.

Religion Langguage Art and Custom' (1) Ia berpendapat bahwa asal mula agama adalah kepercayaan manusia tentang adanya jiwa'. Mengapa manusia sederhana itu menyadari tentang adanya jiwa atau roh, dikarenakan yang nampak dan dialaminya. 

Menurut Marett, konsep jiwa yang kompleks seperti itu terlalu sulit bagi manusia primitif untuk dipahami. Sebagai gantinya, ia mengusulkan pandangan yang baru. Marett berpendapat bahwa akar dari semua kekuatan agama berasal dari perasaan manusia yang merasa rendah atau tak berdaya ketika dihadapkan pada gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa alam yang dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan manusia.

Dalam pandangan Marett, alam tempat gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa itu terjadi dianggap oleh manusia sebagai tempat tinggal kekuatan yang jauh melebihi kekuatan-kekuatan yang sudah dikenal manusia dalam alam sekitarnya. Tempat inilah yang disebut sebagai "The Supernatural" atau yang lebih dari alam. Gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang luar biasa tersebut dianggap sebagai hasil dari kekuatan supernatural atau kekuatan sakti.

Menurut Frazer pada mulanya manusia itu hanya menggunakan magic untuk mengatasi masalah yang berada di luar batas kemampuan akalnya, kemudian dikarenakan ternyata usahanya dengan magic tidak berhasil maka mulailah ia percaya bahwa alam semesta ini didiami oleh para makhluk halus, roh-roh halus yang lebih berkuasa daripadanya. Perbedaan antara 'magic dan agama adalah jika magic merupakan suatu sistem asap dan perilaku manusia untuk men capai maksud dan tujuannya dengan menggunakan kekuatan gaib yang ada dalam alam, sedangkan agama (religi) adalah suatu sistem sulap dan peniaku manusia untuk mencapai maksud dan tujuannya dengan bersandar atau menyerahkan diri pada kemauan dan kekuasaan makhluk halus yang menempati alam.

Agama Orang Brahma dan Buddha

Pada mulanya orang India ini menganut agama Brahma dan Budha mereka percaya akan adanya dewa-dewa sebagai Tuhan mereka, selain itu orang India juga mempercayai adanya kelahiran kembali di mana orang yang sudah meninggal akan memiliki kehidupan kembali dari kehidupan yang sebelumnya. Namun untuk memperoleh kelahiran kembali itu kembali lagi pada diri manusia bagaimana ia hidup di masa yang sebelumnya, dalam artian apakah selama dia hidup pernah melakukan kebaikan dari situ akan dilihat apakah dia layak untuk dilahirkan kembali atau tidak. Jika ingin dilahirkan kembali tentu ada syarat yang harus dilakukan yaitu, dengan melakukan kebaikan seperti yang dijelaskan diatas tadi, ada kesalehan dan yang terakhir kesabaran.

Namun seiring dengan perkembangan zaman orang India mengalami perubahan lagi dalam agama mereka, keyakinan mereka pada ajaran Budha mulai turun dan terdesak oleh Brahma. Mereka lebih meyakini dewa Whisnu yang mereka anggap sebagai kekuatan alam, kearifan, dan waktu masa kini. Para pemuja Brahma di Jawa dapat ditemukan di daerah Pasuruan atau Probolinggo karena pernah ada ditemukan beberapa arca yang menandakan pemujaan pada Brahma. Adapun Hindu mereka mulai bercampur dengan Hindu Parsi. Sejak kedatangan Hindu Parsi, para penganut Hindu di Jawa mulai mempraktikan ajaran magis mereka memuja benda langit dan api. Jika kita ingin melihat peninggalan orang Budha salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan candi terbesar di Indonesia.

Ajaran Budha mempercayai bahwa kedatangan mereka pertama itu diutus oleh Brahma, di mana kehadirannya itu sebagai penebus dosa dan menjadi penghotbah. Budha percaya bahwa dewa-dewa itu tidak ada, mereka meyakini untuk mencapai tinggkat dewa atau ketuhanan harus melalui beberapa tahap. Adapaun keyakinan Budha mengenai terjadinya alam mereka percaya bahwa hanya ada dua hal yang kekal yaitu, Akasha atau ruangan, dan Nirwana sebagai tempat memudar dan hilangnya hawa nafsu.

Agama Kapitayan

Agama kuno bangsa jawa ini adalah kapitayan, Filosofi ajaran Kapitayan didasarkan pada pemahaman tentang hubungan manusia dengan alam semesta, kekuatan-kekuatan yang mengatur kehidupan, dan tujuan hidup yang lebih tinggi. Ajaran ini mengajarkan pentingnya keseimbangan, harmoni, dan keselarasan dalam semua aspek kehidupan. Dalam Kapitayan, manusia dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta dan memiliki tanggung jawab untuk hidup secara seimbang dengan alam dan sesama.

Konsep dasar Kapitayan mencakup pemahaman tentang kekuatan alam dan tujuan hidup yang lebih tinggi. Manusia diharapkan untuk mengenali dan menghormati kekuatan-kekuatan yang ada di alam semesta dan menggabungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui meditasi, ritual, dan praktik spiritual lainnya, para praktisi Kapitayan berusaha mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menyelaraskan diri dengan kekuatan yang mengatur alam semesta.

Apa itu Agama

Agama adalah salah satu institusi sosial budaya yang paling kompleks dan meresap. Agama juga bersifat universal. Semua budaya dan masyarakat di sepanjang waktu memiliki kepercayaan dan pandangan dunia yang dapat diklasifikasikan sebagai agama, bahkan di dalam institusi politik yang religius atau mengaku ateis. Penelitian inovatif juga mengindikasikan bahwa primata, terutama spesies manusia, telah berevolusi secara fisik, sosial, dan emosional menuju rasa spiritualitas dan religiusitas (lihat King 2007).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun