Mohon tunggu...
Fatur Abdigama
Fatur Abdigama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resensi Novel "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh"

24 Februari 2018   20:04 Diperbarui: 24 Februari 2018   20:09 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Novel Kambing Jantanyang isinya penuh komedi ini bertemakan tentang keseharian sang penulis yang dipenuhi kejadian lucu dan menyenangkan. Jika dilihat lebih dalam, kisah keseharian sang penulis tersampaikan dengan baik melalui gaya menulis yang begitu bebas layaknya menulis sebuah diary.Hal ini juga didukung dengan kepribadian sang penulis yang begitu lucu dan ceria serta kemampuan bersosialisasinya yang sangat baik. Karena itulah ia menjadi disenangi oleh para teman-temannya terutama yang berada di Adelaide, Australia. Selama sang penulis berkuliah di Australia, banyak sekali masalah yang dihadapinya. Masalah -- masalah itu diantaranya adalah membengkaknya pengeluaran, hingga jarangnya komunikasi antara sang penulis dengan pacarnya yang sering disapa "kebo". Selain itu sang penulis memiliki masalah dengan dosennya, yaitu Jenny Dickson. Di saat sang penulis memiliki masalah dengan hubungan cintanya, ia menghampiri temannya semasa SD yang bernama Ine. Ine lah yang membuka pikiran sang penulis untuk menjadi penulis yang terkenal. Namun, dibalik semua permasalahan, kisah sang penulis dengan sahabatnya, Hariyanto juga sangat menyenagkan.

Tema yang terdapat dalam novel ini adalah tentang kehidupan sehari-hari sang penulis, Raditya Dika. Tema ini memang terlihat sangat biasa, namun Raditya Dika mampu mengemasnya dengan baik sehingga para pembaca sangat tertarik untuk membaca novel ini. Kehidupan sosial yang baik dari sang penulis juga mempengaruhi jalan cerita di novel ini. Dalam novel ini juga tergambarkan jika Raditya Dika adalah sosok yang sangat lucu dan konyol. Hal ini juga membuat para pembaca seperti saya penasaran tentang seperti apa jalan cerita Raditya Dika dalam masing-masing bagian di novel ini.

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Mengapa demikian? Saya berpendapat seperti itu karena gaya penulisan Raditya Dika yang seperti membuat diary.Waktu yang dituliskan selalu bergera maju. Jalan cerita di dalam novel ini juga mendukung akan hal tersebut. Jalan cerita tidak pernah bergerak mundur. Alur cerita yang dibuat oleh Raditya Dika juga sangat baik pengemasannya walau pembaca juga terkadang bingung karena jalan cerita yang melompat-lompat.

Tokoh yang sangat berpengaruh adalah Raditya Dika yang merupakan penulis novel ini. Raditya Dika merupakan seseorang yang sangat lucu, konyol, dan sedikit tidak tahu malu. Kepribadiannya itulah yang membuat ia sering ditertawakan oleh teman-temannya. Namun Kepribadiannya itu merupakan keunikan tersendiri bagi sang penulis. Berikut adalah kutipan yang membuktikan kepribadian Raditya Dika.

"...waktu itu adek gw ga sengaja nginjek tuh anak ayam pas lagi jalan, alhasil ususnya mejret gitu dari pantatnya,,," --Halaman 4

"OH MY GOD. GW SALAH NYETEL JAM DI IPOD GUE!!!!!!!!!! Ternyata gw nyetel jam di ipod gw ketelatan 1 jam dari waktu yg sesungguhnya" -Halaman 109

Bagi saya, kedua kutipan diatas cukup membuktikan bahwa Raditya Dika adalah sosok seperti yang telah saya bayangkan.

Tokoh kedua yang sangat berpengaruh dalam novel ini adalah Haryanto, sahabat Raditya Dika selama berkuliah di Adelaide Australia. Haryanto selalu ada di setiap kegiatan Raditya Dika selama kuliah. Haryanto juga merupakan tokoh yang sangat lucu dan menyenangkan. Ia merupakan sahabat yang setia. Ia juga sangat mahir dalam Bulutangkis dan pelajaran.

Latar tempat yang banyak digunakan dalam novel ini adalah Jakarta (kota di mana tempat tinggal Raditya Dika) dan Adelaide (kota di mana Raditya Dika berkuliah). Kota Jakarta di dalam novel ini sangat sesuai dengan kehidupan Raditya Dika yang serba gaul dan malas-malasan. Kehidupan di dalam kota Jakarta juga sangat tergambar jelas di dalam novel ini. Faktor yang sangat mempengaruhi hal ini adalah karena Raditya Dika sudah lama hidup di sana sehingga kota Jakarta bisa tergambar dengan bak dalam novel ini.

Adelaide merupakan latar yang juga dominan dalam novel ini. Hal ini dikarenakan kisah Raditya Dika selama berkuliah di Adelaide juga sangat banyak. Kehidupan selama berkuliah juga sangat tergambar dengan baik. Faktor yang mendukung hal tersebut adalah kisah Raditya Dika yang kocak bersama teman-temannya yang berasal dari luar negeri. Ada salah satu bagian dalam buku ini yang menjelaskan tentang kota Adelaide.

"Perbedaan antara Jakarta dan Adelaide sebagai kota paling miskin di ostrali udah mulai kerasa". --Halaman 150

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun