Menurut kamus Psikologi Self-Consept (konsep-diri) adalah konsep seseorang tentang dirinya sendiri dengan sebuah deskripsi yang menyeluruh dan mendalam yang bisa diberikannya seoptimal mungkin. Menurut beberapa para ahli Stuart dan Sundeen yang di kutip oleh Edi Harapan & Syarwani Ahmad mengatakan Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.
Menurut William D, Brooks yang di kutip oleh Edi Harapan & Syarwani Ahmad, konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antarpribadi kunci keberhasilan hidup seorang guru adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem dalam menjalankan komputer.Â
Jenis-jenis dan aspek konsep diri
Konsep diri mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan perilaku individu. Individu memandang atau menilai dirinya sendiri akan tampak jelas dari seluruh perilakunya. Hurlock membagi konsep diri menjadi empat bagian, yaitu: konsep diri dasar, konsep diri sementara, konsep diri sosial dan konsep diri ideal. Berikut ini diuraikan jenis-jenis konsep diri tersebut.
Konsep Diri Dasar
Konsep diri dasar meliputi persepsi mengenai penampilan, kemampuan dan peran status dalam kehidupan, nilai-nilai, kepercayaan serta aspirasinya. Konsep diri dasar cenderung memiliki kenyataan yang sebenarnya individu melihat dirinya seperti keadaan sebenarnya, bukan seperti yang diinginkannya. Keadaan ini menetap dalam dirinya walaupun tempat dan situasi yang berbeda.
Konsep Diri Sementara
Konsep diri sementara adalah konsep diri yang sifatnya hanya sementara saja dijadikan patokan. Apabila tempat dan situasi berbeda, konsep-konsep ini dapat menghilang. Konsep diri sementara ini terbentuk dari interaksi dengan lingkungan dan besarnya dipengaruhi oleh suasana hati, emosi dan pengalaman baru yang dilaluinya.
Konsep Diri Sosial
Konsep diri sosial timbul berdasarkan cara seseorang mempercayai persepsi orang lain tentang dirinya, jadi tergantung kepada sikap dan perbuatan orang lain pada dirinya. Konsep diri sosial diperoleh melalui interaksi sosial dengan orang lain.
Konsep Diri Ideal
Konsep diri ideal terbentuk dari persepsi dan keyakinan remaja tentang dirinya yang diharapkan, atau yang ingin dan seharusnya dimilikinya.
Perkembangan konsep diri
Menurut Calhoun dan Acocella, ketika lahir manusia tidak memiliki konsep diri, pengetahuan tentang diri sendiri,dan penilaian pada diri sendiri. Artinya individu tidak sadar dia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan. Sensasi yang dirasakan oleh anak pada waktu masih bayi tidak disadari sebagai suatu yang dihasilkan dari interaksi antara dua factor yang masing-masing berdiri sendiri,yaitu lingkungan dan dirinya sendiri, yaitu lingkungan dan dirinya sendiri. Namun, keadaan individu akan dapat membedakan antara "aku'' dan "bukan aku". Pada saat itu, individu mulai menyadari apa yang dilakukan seiring dengan menguatnya pancaindra. Individu dapat membedakan dan belajar tentang dunia yang bukan aku. Berdasarkan hal ini individu membangun konsep diri.
Perkembangan Emosi
Kata "emosi" berasal dari "emetus" atau "emouere"bermakna "to still up" yakni suatu dorongan terhadap sesuatu yang lain. Di dalam Word College Dictionary, emosi adalah "setiap rangkaian kegiatan pikiran atau perasaan, nafsu serta setiap kondisi mental yang hebat atau meluap-luap". (L.A. Sroufe) mendefenisikan emosi (emotions) adalah "reaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologi dan tingkah laku". Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi ialah "berupa luapan perasaan yang berkembang dan akan surut dalam waktu singkat."
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu. Emosi dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Emosi juga Goleman menyatakan bahwa "emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serangkaian kecenderungan untuk bertindakÂ
Perkembangan Moral, Nilai dan Sikap
Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, serta sesuatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral juga mendasari dan mengendalikan seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku.
Nilai-nilai adalah patokan-patokan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun (Sutikna,1988:50) sopan santun, adat kebiasaan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seluruh warga negara indonesia. Jadi, nilai adalah ukuran baik-buruk, benar salah, boleh-tidak boleh, indah-tidak indah suatu perilaku atau pernyataan yang berlaku dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat. Oleh kerna itu, nilai mendasari sikap dan prilaku seseorang dalam kehidupan di masyarakat.
Adapun sikap menurut Gerungan, Secara umum diartikan sebagai kesedian bereaksi individu terhadap sesuatu. Sikap ini berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Tingkah laku yang dapat terjadi dan akan diperbuat seseorang dapat diramal jika diketahui sikapnya. Sikap belum merupakan suatu tindakan, tetapi baru merupakan kecenderungan. Jadi, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek sebagai hasil penghayatan terhadap objek tertentu. Dengan kata lain, nilai perlu di kenal kan terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentu dan akhirnya terwujud perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H