Mohon tunggu...
Fattan Fachrezy
Fattan Fachrezy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

11 November 2024   09:30 Diperbarui: 11 November 2024   09:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Kognitiv

Proses belajar bukan sekedar menerima informasi secara pasif tetapi siswa juga harus secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuan pemahaman sendiri. Pembelajaran melibatkan ekspresmental yang kompleks memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. 

Kognitif adalah serangkaian proses mental yang kompleks yang dimulai dari penerimaan informasi dan berakhir pada pengambilan keputusan. Proses ini mencakup pemahaman analisis dan pencegahan informasi yang kemudian digunakan untuk mengarahkan tindakan seseorang.
Teori Lewin menekankan bahwa belajar adalah proses yang dinamis, di mana berbagai faktor psikologis dalam bidang kognitif individu saling terkait dan saling memengaruhi selama pengalaman belajar. Dengan mempertimbangkan sifat holistik dari bidang kognitif individu, teori Lewin memberikan perspektif komprehensif tentang mekanisme kompleks yang mendasari proses belajar.

Teori belajar kognitif berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang melibatkan mental dan bukan semata-mata perubahan perilaku yang tampak.1 Prinsip- prinsip dasar dari teori belajar kognitif meliputi: 

  1. Proses belajar bukan sekadar menerima informasi secara pasif, melainkan siswa harus secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri.

  2. Pembelajaran melibatkan aktivitas mental yang kompleks, seperti mengamati memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah.

  3. Pengetahuan baru yang diperoleh siswa dibangun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.

Metakognitif

Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengontrol proses berpikir mereka sendiri yang bisa disebut juga sebagai metakognitif. Salah satu tujuan dari pengembangan keterampilan mata kognitif adalah untuk meningkatkan kesedihan diri seseorang tentang apa yang mereka pelajari. Juga sangat berperan untuk mengembangkan kemandirian belajar selain membantu dalam pemecahan masalah. Dengan metakognitif dapat membantu sistem memahami lebih baik Bagaimana mereka belajar dan strategi apa yang paling efektif untuk belajar. 

Penerapan metakognitif dalam belajar dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

  1. Perencanaan

Dengan cara menetapkan tujuan, memilih strategi dan mengatur waktu belajar sebelum memulai tugas. 

  1. Pemantauan

Menilai kemajuan belajar, mengevaluasi efektivitas strategi, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan. 

  1. Evaluasi

Merefleksi hasil, mengidentifikasi kesalahan, strategi yang berhasil, dan persiapan diri untuk tantangan selanjutnya.

Teori Konstuktivisme

  1. Shymasky

Konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif dimana peserta didik Pembina sendiri pengetahuannya mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dimilikinya. 

  1. Vygotsky 

Menurut we gotkai Konsep ini menyatakan bahwa pengetahuan dikonstruksikan secara individual oleh setiap orang yang memenuhi proses internalisasi pengalaman namun pada saat yang sama proses ini sangat dipengaruhi dan di mediasi oleh interaksi sosial. Vygotsky juga menekankan bahwa perkembangan kognitif sangat erat kaitannya denga kelompok 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun