Di era digital yang semakin maju, data kesehatan menjadi salah satu aset paling berharga dan sensitif. Keamanan data kesehatan atau healthcare data security adalah upaya untuk melindungi informasi medis pasien dari akses, penggunaan, atau pengungkapan yang tidak sah. Dalam konteks layanan kesehatan, data tersebut mencakup informasi pribadi yang sensitif, termasuk catatan medis, hasil tes laboratorium, informasi asuransi, dan riwayat kesehatan pasien. Keamanan data ini menjadi prioritas utama, mengingat risiko tinggi yang terkait dengan pelanggaran data dalam sektor kesehatan. Digitalisasi layanan kesehatan ini memberikan kemudahan akses bagi pasien dan tenaga medis untuk berbagi, menyimpan, dan mengelola data kesehatan. Namun, di balik manfaatnya, terdapat tantangan serius terkait privasi dan keamanan data.
Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital di sektor kesehatan, penting untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan data kesehatan dapat terjaga. Hal ini membutuhkan pendekatan yang holistik, termasuk penerapan teknologi yang aman, peningkatan literasi digital, serta penegakan regulasi yang tegas.
Pada 6 Januari 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mengalami kebocoran data rekam medis pasien Covid-19 yang melibatkan sekitar 6 juta data dengan ukuran dokumen mencapai 720 GB. Data yang bocor mencakup foto medis, data administrasi pasien, hasil tes laboratorium, data ECG, dan radiologi, serta ditemukan di situs Raid Forum.
Menurut Alfons Tanujaya, pakar siber dari vaksin.com, kebocoran ini berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi pasien. Dampaknya mencakup tekanan psikologis, pengucilan, hingga kehilangan pekerjaan, terutama jika data mengungkap penyakit yang dianggap stigma negatif oleh masyarakat. Kasus seperti ini juga dapat memicu penyikapan negatif terhadap pasien dan keluarganya.
Selain itu, kebocoran data dapat memicu kepanikan di masyarakat dan membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak tak bertanggung jawab, seperti klaim asuransi palsu oleh penipu. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi pasien yang datanya disalahgunakan.
Pengertian PrivasiÂ
Privasi dapat didefinisikan sebagai hak individu untuk mengontrol informasi yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Hal itu dijelaskan dalam Pasal 28 G Ayat (1), yang menyatakan bahwa bahwa warga negara berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah kekuasaannya. Hak pribadi berhubungan dengan hal-hal sensitif yang terkait dengan data pribadi atau identitas seseorang, seperti KTP dan SIM. (Kusnadi, 2021).
Pengertian Keamanan Data
Keamanan data adalah prosedur untuk melindungi data dari kerusakan, modifikasi tidak sah, dan penyebaran tanpa izin, baik yang disengaja maupun tidak, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Keamanan data mencakup aspek kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability). (Vania C. et al, 2021).
Pengertian Kesehatan Digital
Kesehatan digital merupakan hasil dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah cara untuk mengakses dan menerima layanan medis. Kesehatan digital meliputi berbagai aspek, seperti eHealth, mHealth, Telehealth/Telemedicine, dan Electronic Medical Record (EMR). (Laksono S., 2021).
Privasi dan Keamanan Data dalam Kesehatan Digital
Privasi, keamanan data, dan kesehatan digital merupakan tiga elemen yang sangat terkait dalam era teknologi saat ini. Privasi data kesehatan berkaitan dengan hak individu untuk mengendalikan informasi medis pribadi mereka, memastikan bahwa data tersebut tidak disalahgunakan atau diakses tanpa izin.
Pentingnya Privasi dan Keamanan Data Kesehatan Digital
Perlindungan Privasi Pasien, data kesehatan mengandung informasi pribadi yang sangat sensitif.Â
Informasi kesehatan seseorang dapat menyebabkan munculnya stigma dan diskriminasi jika terbuka secara bebas, misal data psikis seseorang, ataupun penyakit tertentu seperti HIV/AIDs dan lain sebagainya.
Kepatuhan Hukum, di banyak negara, adanya undang-undang yang ketat yang mengatur bagaimana data kesehatan harus disimpan dan dilindungi.Â
Kepercayaan pasien terhadap penyedia layanan kesehatan sangat bergantung pada keyakinan bahwa informasi pribadi mereka akan tetap aman dan terjaga kerahasiaannya.
Ancaman dan Risiko dalam Keamanan Data Kesehatan Digital
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terdapat beberapa ancaman utama dalam keamanan dan kesehatan data digital, diantaranya :Â
Pelanggaran privasi
Serangan siberÂ
Peretasan (Hacking)
Kebijakan privasi  yang ketinggalan zamanÂ
Risiko yang dapat terjadi seperti Human error yaitu faktor penting dalam keamanan data. Terkadang, pengguna secara tidak sengaja memberikan informasi sensitif mereka dan mengorbankan privasi.
Strategi untuk Menjaga Privasi dan Keamanan Data
Risiko kebocoran data memang mungkin saja terjadi. Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan beberapa cara. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini :
Pemanfaatan Keamanan Perangkat (Device Security)
Penggunaan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
Enkripsi Data
Cadangan Data Secara TeraturÂ
Hati-hati dengan Phishing
Batas Penggunaan Data Pribadi di Media Sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H