Mohon tunggu...
Fatratul Imroini
Fatratul Imroini Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi

Fatratul Imroini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Eksistensialisme

30 April 2020   11:04 Diperbarui: 30 April 2020   11:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wb
Disini saya akan menjelaskan tentang filsafat pendidikan eksitensialisme beserta tokoh-tokoh filsafat pendidikan eksistensialisme.
1.Pengertian Filsafat Eksistensialisme
 Eksistensialisme bersal dari kata "eksistensi" dengan akar eks "keluar" dan sistensi "berdiri". Kata "eksistensi" diartikan: manusia berdiri sebagai dirinya sendiri dengan keluar dari dirinya. Eksistensialisme adalah filosofis yang berpaham bahwa tiap orang harus menciptkan makna di alam semesta yang tak jelas, kacau, dan tampak hampa.
Adapun pokok-pokok filsafat eksistensialisme yaitu:
1.Beranggapan bahwa hanya manusialah yang bereksistensi
2.Bereksistensi harus diartikan secara dinamis
3.Manusia adalah realitas yang belum selesai, dan masih harus dibentuk
4.Filsafat eksistensialisme memberikan tekanan pada pengalaman konkret yang berbeda.

2.Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
a.Jean Paul Sartre (1905-1980)
Jean Paul Sartre merupakan salah satu tokoh eksistensialisme yang berasal dari Prancis. Jean Paul Sartre menyatakan bahwa eksistensi mendahului esensi. Konsekuensi dari filsafat eksistensialisme adalah bahwa kehadiran manusia di dunia ini tanpa tujuan khusus. Sartre adalah seorang etheis yang membuat eksitensialismenya menjai ekstrem sehingga manusia eksistensialis model Sartre sangat berat beban hidupnya karena seluruh perbuatannya bebas tanpa bertanggung jawab pada siapapun selain dirinya sendiri. Filsafat Sartre secara umum juga mengajarkan bahwa tidak pernah ada yang memaksa manusia.
b.Karl Theoder Jaspers (1883-1869)
Karl Theoder Jaspers adalah seorang filsuf dari Jerman. Pemikiran Jaspers sangat penting bagi upaya memperbaiki secara nyata untuk menjadi manusia utuh dan sebenarnya ketika manusia berkedudukan sama di hadapan Tuhan. Karl Jaspers memandang  filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada dirinya sendiri.
c. Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855)
Soren Aabye Kierkegaard  adalah seorang filsuf dan juga teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark. Soren Aabye Kierkegaard juga dianggap sebagai pelopor atau bapak eksistensialisme. Pemikiran Kierkegaard dikenal menentang filsafat yang bercorak sistematis, karena menurutnya filsafat bukan merupakan suatu system, tetapi merupakan pengekspresian eksistensi individual. Kierkegaard memeberikan suatu reaksi terhadap idealism yang berbeda dari reaksi materialism.
d.Friedrich Nietzsce (1844-1900)
Friedrich Nietzsce adalah seorang filsuf abad ke-19 yang berasal dari Jerman dan juga dikenal sebagai pemikir yang melakukan serangan terhadap Kristianitas dan moralitas tradisional di Eropa pada zamannya. Filsafat Nietzsce adalah filsafat yang memandang kebenaran atau juga dikenal dengan filsafat persprekstivisme. Nietzsce juag dikenal sebagai "Sang Pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra).
Sekian, semoga bermanfaat bagi kita semua
Wassalamualaikum wr. Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun