Mohon tunggu...
Fatra Rubai
Fatra Rubai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

setiap yang bersuara selalu punya nyawa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

25 April 2024   20:39 Diperbarui: 25 April 2024   20:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA

 Masa remaja disebut juga masa perubahan, yang meliputi perubahan sikap dan perubahan tubuh (Pratiwi, 2012). Remaja banyak mengalami perubahan pada tahap ini secara emosional, fisik, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah pada masa remaja (Hurlock, 2011). Menurut Sarwono (2011) dan Hurlock (2011), tingkat perkembangan generasi muda selama menempuh pendidikan di sekolah menengah yaitu. pada kelompok umur 11-16 tahun (pubertas dini dan remaja paruh baya), menimbulkan rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal. . Pada tahap ini, sulit bagi generasi muda dan orang dewasa untuk memahaminya. Remaja ingin bebas dan mulai berpikir abstrak.

Saat ini, seks kasual bahkan sudah dianggap sebagai bagian dari ritual kehidupan masyarakat kita, terutama di kalangan generasi muda. Tampaknya konsep tabu dan dosa sudah tidak ada lagi. Hal ini diperburuk dengan pergaulan bebas remaja yang sudah tidak asing lagi dalam tradisi seksual masyarakat kita, sehingga membuat para pekerja seks yang nekat semakin sulit diatur. Fenomena-fenomena tersebut tentunya sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius tidak hanya dari pemerintah, namun juga masyarakat luas. Kebebasan media untuk mempublikasikan program khusus dewasa belakangan ini berkontribusi pada pertumbuhan kesusilaan remaja. Selain itu, keadaan semakin memburuk akibat dampak era globalisasi yang memudahkan perolehan segala jenis informasi melalui internet, baik di dalam maupun luar negeri. Remaja, berapa pun usianya, dapat dengan mudah membaca gambar dan artikel porno tentang seks menyimpang secara online.

Pergaulan bebas menjadi kambing hitam dari tingginya angka kehamilan remaja. Gaya hidup remaja perkotaan sangat rentan terhadap disonansi ini. Secara fisiologis, organ reproduksinya berkembang optimal. Di sisi lain, remaja mempunyai sifat yang sangat ingin tahu. Berisi informasi tentang gender. Internet, televisi, majalah, dan media lainnya telah menjadi “guru seks” bagi remaja.

Resiko Pergaulan Bebas 

Menurut seorang ahli, Dr. Raditya, ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja, yaitu kehamilan diluar nikah dan penyakit seksual yang dapat menular. Di Amerika, setiap tahunnya hampir satu juta remaja perempuan menjadi hamil dan sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit kelamin diderita oleh remaja. Kehamilan di usia remaja bahkan sudah terbukti dapat memberikan resiko terhadap ibu dan janinnya. Resiko tersebut adalah dis-proporsi (ke tidak sesuaian ukuran) janin, pendarahan, cacat bawaan janin, dan lain-lain. Bagi remaja laki-laki masalah juga timbul karena ketidaksiapan mental dan belum siap bertanggung jawab sebagai ayah.

Pernikahan merupakan salah satu fase kehidupan manusia. Hal ini sering terjadi di mana saja di dunia dan kapan saja. Pernikahan sendiri merupakan sebuah proses yang mempertemukan dua insan yang terikat dan berkomitmen satu sama lain. UU Nomor 16 THN Tahun 2019 menggantikan UU. TIDAK. 1 THN 1974 Mengatur usia perkawinan 19 tahun bagi perempuan dan laki-laki. Salah satu fenomena yang paling terlihat dalam kehidupan generasi muda adalah meningkatnya minat dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini dapat terjadi karena remaja mempunyai permasalahan yang kompleks dan terutama untuk melepaskan diri dari ketegangan seksual, remaja berusaha mengungkapkan hasrat seksualnya melalui berbagai bentuk perilaku seksual, mulai dari pacaran, pacaran, dan diakhiri dengan hubungan seksual.

Pada pernikahan dini, remaja mendapat pembelajaran tentang dampak pernikahan dini dan upaya pencegahannya, serta remaja juga mendapat informasi tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual promiscuous. Alasan terjadinya pernikahan dini adalah orang tua, pendidikan, ekonomi, agama dan ketidakpedulian, dan alasan terjadinya seks bebas adalah keinginan untuk bereksperimen, video porno dan lemahnya iman. Akibat dari pernikahan dini dan hubungan seks yang buruk antara lain kesehatan psikologis, sosial, fisik, depresi pasca melahirkan, risiko kelainan bayi, dan risiko penyakit reproduksi.

Selain hamil, timbulnya penyakit menular seksual pada remaja juga perlu diketahui. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks yang tidak aman atau tidak sehat. Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Penyakit menular seksual yang menyerang usia remaja dapat mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan di masa mendatang. Adanya fenomena seperti tersebut di atas akhirnya mendorong sejumlah pihak mulai berpikir pentingnya sex education untuk kaum muda. Hal ini perlu dilakukan supaya korban pergaulan bebas / seks pranikah tidak terus menerus bertambah.

Etika Islam

Adanya fenomena diatas akhirnya mendorong banyak pihak untuk memikirkan pentingnya pendidikan seks bagi generasi muda. Hal ini harus dilakukan agar jumlah korban pergaulan bebas/seks pranikah tidak terus meningkat. Islam yang sumber utamanya adalah Al-Qur'an dan Al-Hadits mengharamkan atau mengharamkan pergaulan bebas, seperti yang dilakukan sebagian besar generasi muda saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun