Rhizobium dapat mengikat nitrogen bebas dari lingkungan sekitar dan kemudian mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan Putri Malu. Proses tersebut dinamakan Fiksasi Nitrogen.
Hal ini menjadikan alasan bahwa Putri Malu dapat tumbuh kuat, tidak mudah mati dan toleran dalam kondisi apapun. Bahkan saat terjadi kebakaran di musim panas.
Mekanisme "Putri Malu"
Menurut penelitian, putri malu memiliki beberapa alasan menutup daunnya saat disentuh. Pertama, sebagai mekanisme pertahanan untuk mencegah serangga memakan daun. Ketika serangga mendekati daun putri malu, daunnya akan melipat secara instan dan akan menakuti serangga.
Kedua, mencegah hewan pemakan tumbuhan (Herbivora). Sebab, di alam liar banyak Herbivora yang menginginkan makanan yang segar sekaligus besar. Sebaliknya, mereka akan melewati makanan kecil dan layu.
Bagi Herbivora, daun putri malu yang sedang mengatup, akan terlihat kecil dan tidak terlihat menarik lagi. Ketiga, mengekspos duri-duri tajam mereka, ketika semua helai daun terlipat batang putri malu akan menjadi terbuka, dan menunjukkan duri-duri yang tajam.
Putri malu memiliki sensor yang dapat mendeteksi sebuah getaran, saat sebuah getaran atau sentuhan terdeteksi oleh sensor, putri malu akan bereaksi, proses ini dinamakan Tigmonasti.
Khasiat dan Manfaat "Putri Malu"
Mimosa pudica a.k.a putri malu, termasuk salah satu tumbuhan herbal yang memiliki beberapa manfaat medis. Sebagian besar bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, karena memiliki kandungan senyawa antibakteri, anti racun, antikonvulsan, antidepresan, dll.
Secara umum, putri malu diaplikasikan menjadi obat tradisional di berbagai negara. Mulai dari pengobatan pembengkakan kelenjar di India, meredakan nyeri punggung hingga mengobati batu ginjal.