Mohon tunggu...
fatoni wijaya
fatoni wijaya Mohon Tunggu... Programmer - profesi Sebagai Electrical Engineering and Ananlsis Sistem Control In University Of Muhammadiyah Malang

Saya Muhammad Fatoni Wijaya, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2018 - Sekarang. Saya Memiliki Pengalaman Sebagai Tim Robotika UMM Mulai Tahun 2018 -2022, Dimana Saya Berprofesi Sebagai SIstem Control (Hardware). Saya juga memiliki Minat Mengoperasikan beberapa Software Elektro Seperti, Etap, PLC Programing, Proteus. serta Mahir dalam mengoperasikan Microsoft Office Dan Lighroom.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN IST Annuqayah, Ajari Ibu-ibu (PKK, KWT dan Muslimat ) Cara Pembuatan Abon Cabe

21 Agustus 2022   19:58 Diperbarui: 21 Agustus 2022   20:05 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu (20/08/2022), Masyarakat khususnya Ibu-Ibu (PKK, KWT dan Muslimat) desa Moncek Timur, kecamatan Lenteng, kabupaten Sumenep, diajarkan cara membuat abon cabai oleh peserta KKN IST Annuqayah, yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di desa tersebut

Hal ini dilakukan oleh para mahasiswa tidak lain untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat desa Moncek Timur. Mengingat karena cabai merupakan salah satu hasil tani yang dominan di desa Moncek Timur. Seperti kita ketahui, produk horticultural ini tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk di konsumsi dalam rumah tangga. 

Bahkan di produksi oleh industri skala besar maupun kecil, karena cabai sendiri memiliki cita rasa yang banyak di gemari oleh masyarakat terutama masyarakat Madura.

"Desa moncek timur merupakan salah satu desa yang dominan hasil pertaniannya adalah cabai oleh karena itu kami berinisiatif untuk membuat produk abon cabai yang dikombinasikan dengan teri, dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Moncek Timur, agar mereka tidak hanya bertumpu pada hasil tani tetapi mereka juga dapat menciptakan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi" ujar Alisa Firdausiyah, selaku Koordinator kelompok KKN IST Annuqayah.

Salah satu anggota PKK mengatakan "ini enak kalau dijadikan kombinasi dengan makanan-makanan lain seperti rujak buah, kerupuk, dan kerupuk seblak kering. Ini bakalan jadi cita rasa yang berbeda"

Dosen pembimbing lapangan (DPL) pun berpendapat bahwa kegiatan pelatihan abon cabai ini menjadi inovasi yang lebih kekinian untuk menikmati sensai pedasnya cabai. Selain itu, abon cabai juga menjadi lebih awet karena bentuknya kering dan penyimpanannya lebih praktis.

Pelatihan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN IST Annuqayah disambut antusias oleh masyarakat, khususnya oleh Ibu-Ibu (PKK, KWT dan Muslimat) Dalam acara tersebut Ibu-Ibu (PKK, KWT dan Muslimat) diberikan teori dan praktek bagaimana cara pengolahan cabai yang sudah kering. Berupa pemilihan cabai, teknik pengolahan, hingga cara pengemasan agar produk tersebut memiliki nilai tambah atau lebih berkualitas.

Dokpri
Dokpri

Dengan adanya pelatihan pembuatan abon cabe ini tentunya dapat membantu petani cabai desa Moncek Timur dan menjadi salah satu solusi untuk menghindari kebusukan cabai yang melimpah disaat panen. 

Kami berharap dengan adanya kegiatan pelatihan ekonomi kreatif yang mengolah cabai menjadi produk abon menjadi salah satu produk home industri ng dapat dikembangkan leh masyarakat moncek timur, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Moncek Timur. 

Selain itu diharapkan dengan adanya pelatihan ini ibu-ibu (PKK, KWT dan Muslimat) dapat menularkan ilmunya kepada kelompok masyarakat yang lebih besar karena mereka merupakan perwakilan dari masyarakat Moncek Timur.

Kontributor: KKN_DSMT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun