Mohon tunggu...
Muhammad FatoniHasan
Muhammad FatoniHasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah

Halo semua!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pelestarian Kearifan Lokal Temanggung di Tengah Tantangan Globalisasi

21 Desember 2024   20:05 Diperbarui: 21 Desember 2024   20:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3.Kurangnya minat generasi muda terhadap budaya lokal

Akibat dari adanya kemajuan teknologi yang pesat membuat banyak pemuda sekarang lebih memilih sibuk dengan telepon seluler nya daripada mengikuti pelestarian tradisi lokal yang seharusnya mereka jaga.

*Strategi Pelestarian Kearifan Lokal di Temanggung

a.Pendidikan dan Penyuluhan Budaya

Strategi pertama yang bisa dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal yang ada adalah dengan mengintegrasikan kearifan lokal kedalam kurikulum yang ada disekolah sekolah agar lebih jelas lagi. Serta dengan membuat acara yang digunakan untuk menunjukkan pada khalayak ramai bahwa kita memiliki kearifan lokal yang memiliki peran penting dalam kehidupan nenek moyang kita, dan juga membuat tempat pelatihan budaya agar ilmu dan keterampilan siswa ikut terasah sekaligus.

b.Pemanfaatan Teknologi Digital.

Adanya modernisasi juga tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi bisa kita manfaatkan sebagai media untuk menyebarkan kearifan lokal dengan cara mendokumentasikannya dan kemudian diunggah ke dalam media sosial agar banyak orang yang tau bahwa kita mempunyai kearifan lokal yang otentik.

c.Peran Masyarakat dan Pemerintah.

Dalm melestarikan kearifan lokal kita, sebaiknya semua orang terlibat didalamnya, termasuk masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Sebaiknya pemerintah membuat kebijakan pelestarian budaya lokal dan mengadakan festival budaya yang dilaksanakan tiap tahun agar budayanya tetap terjaga.

Kearifan lokal Temanggung adalah warisan budaya yang kaya dan beragam, seperti tradisi Nyadran, Sedekah Bumi, Kuda Lumping, dan Wiwit Mbako. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan budaya masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam membangun identitas lokal dalam konteks globalisasi. Namun globalisasi membawa tantangan besar seperti dominasi budaya asing, perubahan gaya hidup masyarakat, dan kurangnya minat generasi muda terhadap budaya lokal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pelestarian kearifan lokal dapat dilakukan melalui pendidikan, pemanfaatan teknologi digital, dan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Strategi ini akan membantu menjaga keberlangsungan budaya lokal dan memperkuat identitas masyarakat Temanggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun