Mohon tunggu...
1018Fatmawati
1018Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menjalankan hidup itulah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memori Kelam

13 Mei 2024   07:27 Diperbarui: 13 Mei 2024   07:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepagi ini, 

kalimat mengetuk pintu

menyapa dengan salam

tak ingin keluar dan banyak pinta

ia ingin masuk ke ruang hampa 

dengan sepasang mata yang menatap langit-langit

jam dinding yang terdengar berdetak

kipas angin yang tidak berhenti berputar

dan cahaya yang masuk lewat sela-sela jendela

dengan satu tarikan nafas

mataku kembali terpejam sejenak

rekaman tangisanku di malam hari kembali berputar

tangisan yang tidak ingin aku ulangi lagi

tangisan yang cukup menyiksa batinku ini

Lalu...

Dua pasang mata ini kembali terbuka

kembali ku sesali apa yang telah terjadi

kenapa aku terlalu pilu memikirkannya

sedangkan dia tidur nyenyak tanpa berdosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun