Dikeheningan malam yang kelam
Elegi merajut kata-kata pilu
Hati terhimpit oleh derita
Bagai angin sepoi yang terhembus
Dalam kegelapan jiwa yang sunyi
Elegi bergema dalam kesedihan
Seperti derap langkah yang terhenti
Yang tak lagi menemukan cahaya
Duka merayap di setiap jengkal hati
Elegi mengisahkan perpisahan yang mendalam
Seperti helai rambut yang terhanyut
Oleh arus waktu yang tak terbendung
Namun dalam tiap bait elegi
Ada kekuatan untuk berdiri tegar
Meski lara melanda dengan keras
Kita mampu menjalani hidup yang masih terjaga
Dalam kesunyian elegi terakhir
Kita menemukan harapan yang terpendam
Seperti kembang yang mekar di musim semi
Hidup kita tetap berarti dan berjalan
Oh, elegi yang menggetarkan jiwa
Menyiratkan keindahan dalam kepedihanÂ
Kita berjalan melalui gelap dan terang
Menuju pelangi yang menanti di ujung perjalanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H