Mohon tunggu...
Fatmawati Mustofa
Fatmawati Mustofa Mohon Tunggu... -

hidup itu indah, jikalau kita tahu menghargainya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makna Perahu Kertas

24 Desember 2013   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 4249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perahu kertasku kan melaju Membawa surat cinta bagimu Kata-kata yang sedikit gila Tapi ini adanya Perahu kertas mengingatkanku Betapa ajaibnya hidup ini Mencari-cari tambatan hati Kau sahabatku sendiri Hidupkan lagi mimpi-mimpi(cinta-cinta) cita-cita Yang lama ku pendam sendiri Berdua ku bisa percaya Ku bahagia kau telah terlahir di dunia Dan kau ada di antara milyaran manusia Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku Cintaku padamu…

Setiap hari, aku selalu mendengarkan sebuah lagu yang sebenarnya masih belum tahu apa makna semua itu. Apa makna perahu kertas dan apa makna dari radar. Sampai di hari ke tujuh aku baru mengetahuinya. Perahu kertas memiliki arti makna yang sangat dalam, disana ada sebuah harapan yang entah akan dibawa kemana, dan disana ada sebuah cita-cita yang ingin di capai. Dan bukan hanya itu saya perahu kertas juga memiliki arti pembawa atau perantara, meskipun dia meyakini bahwa itu tak mungkin tapi dia yakin dan ingat jika ini semua harus tercapai. Radar itu seperti sebuah strategi atau arah untuk mencapai cita-cita dan tujuannya, sampai sekarang aku masih mengira seperti itu. Karena aku belum tahu arti selanjutnya, seperti sebuah radar yang mencari benda atau sesuatu yang menjadi tujuannya. Dan ku bahagia kau telah terlahir di dunia karena seseorang juga dapat menjadi penyemangat untuk orang lain, sehingga dia dapat menjadi sesuatu yang berarti. Ini seperti slogan saya selama ini, jadikanlah dunia ini menjadi sesuatu karena kehadiranmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun