Mohon tunggu...
Fatmawati
Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNS

Saya adalah mahasiswa UNS dengan program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis dan tentunya sejalur dengan prodi yang saya ambil.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyatu dalam Peringatan Hari AIDS: Berani Tahu, Berani Cegah!

19 Desember 2023   22:13 Diperbarui: 19 Desember 2023   22:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Halo sobat Kompasiana! Selamat datang di bulan Desember! Selain bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah lainnya adalah bulan Desember, di mana semangat Natal, perayaan hari ibu, serta bulan penyambut detik-detik tahun baru berlangsung terjadi di bulan Desember. Tapi perlu ada yang diingat bahwasanya tidak hanya ketiga perayaan itu saja yang terjadi pada bulan Desember ini. 

Ada satu perayaan lagi yang tak boleh terlupa yakni hari AIDS yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Desember. Setiap tahun, pada tanggal 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS sebagai bentuk kesadaran global terhadap pandemi HIV/AIDS yang terus berlangsung. 

Sebagai manusia yang peka akan lingkungan sekitar, mari kita gali lebih dalam tentang pengertian AIDS, penyebabnya, dan cara-cara pencegahannya dalam bahasa yang komunikatif, menyenangkan, dan mudah dipahami.

Pengertian AIDS dan Mengapa Harus Dikenang?

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome, adalah kondisi kesehatan serius yang berkembang dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi dan penyakit. Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus tersebut merusak dan menghancurkan sel-sel yang disebut CD4 atau sel T-helper, yang memiliki peran penting dalam menjaga kekebalan tubuh. 

Progresi HIV ke tahap AIDS terjadi ketika jumlah sel T-helper dalam tubuh menurun secara signifikan, dan sistem kekebalan menjadi sangat lemah sehingga tidak mampu melawan infeksi yang umumnya tidak berbahaya bagi individu dengan sistem kekebalan yang sehat. 

Sebagai hasilnya, penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai penyakit oportunistik, yang merupakan penyakit yang biasanya tidak menyebabkan masalah serius pada individu dengan kekebalan tubuh yang normal.

Melihat sangat berbahayanya penyakit ini, oleh karena itu, setiap tanggal 1 Desember ditetapkan sebagai Hari AIDS sejak tahun 1988 oleh World Health Organization (WHO) sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap penyebaran HIV/AIDS dan mengenang mereka yang telah meninggal akibat penyakit ini. Peringatan ini juga menjadi panggung untuk memperkuat upaya pencegahan dan dukungan kepada mereka yang hidup dengan HIV/AIDS.

Penyebab HIV/AIDS: Menjauh dari Mitos, Mendekat pada Fakta

Penting untuk dicatat bahwa AIDS bukanlah penyakit yang dapat menular secara langsung, tetapi HIV, sebagai penyebabnya, menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. 

Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. 

Penting untuk diingat bahwa HIV/AIDS tidak menular melalui pelukan, ciuman, atau bersentuhan tangan. Oleh karena itu,pencegahan melalui pendidikan menjadi kunci dalam mengurangi risiko penularan HIV serta untuk mereduksi mitos-mitos tidak akurat dalam memahami dan menghadapi realitas penularan HIV/AIDS secara akurat.

Pencegahan: Langkah Sederhana Cipta Dampak Besar

Pencegahan HIV/AIDS menuntut kesadaran dan keterlibatan aktif dari setiap individu. Langkah-langkah sederhana ini, ketika diaplikasikan secara konsisten, memiliki dampak besar dalam meredakan laju penyebaran virus ini.

  • Penggunaan kondom selama berhubungan seksual

Selain sebagai bentuk perlindungan pribadi, juga merupakan tindakan tanggung jawab sosial yang berkontribusi dalam memutus rantai penularan.

  • Penggunaan jarum suntik yang steril

Penggunaan jarum suntik yang steril menjadi kunci untuk melindungi komunitas pengguna obat dari risiko tertular HIV.

  • Pemeriksaan rutin

Untuk mendeteksi dini HIV memberikan peluang untuk tindakan lebih lanjut dan pengelolaan yang efektif. Ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi individu yang bersangkutan tetapi juga mencegah penularan kepada orang lain.

  • Edukasi masyarakat

Melibatkan masyarakat dalam upaya ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih aman tetapi juga memberikan kekuatan kepada setiap individu untuk berkontribusi dalam melawan AIDS. 

Dengan cara yang interaktif dan inklusif, menjadi fondasi utama dalam merubah perilaku dan persepsi terhadap HIV/AIDS. Pengetahuan yang tepat tentang bahaya dan cara penularan bukan hanya membantu mengurangi stigma, tetapi juga memotivasi tindakan pencegahan.

Setelah mengetahui berbahanya AIDS, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan empati bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Stigma sosial masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh banyak penderita, sehingga penting untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat. 

Sebagai masyarakat global, kita memiliki tanggung jawab untuk bersatu melawan pandemi HIV/AIDS. Dengan memahami pengertian AIDS, menyebarkan informasi yang benar, dan menerapkan tindakan pencegahan, kita dapat memerangi penyebaran virus ini dan menciptakan dunia yang lebih aman dan sehat untuk semua. Mari kita jadikan Hari AIDS sebagai panggung untuk menyuarakan pesan pencegahan, menghapus stigma, dan memperkuat empati. Dengan langkah-langkah sederhana, kita dapat memberikan dampak besar dalam mengatasi tantangan global ini.

Penulis

Fatmawati & Muhammad Rohmadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun