Mohon tunggu...
Fatmawati
Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNS

Saya adalah mahasiswa UNS dengan program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis dan tentunya sejalur dengan prodi yang saya ambil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kritik Sastra terhadap Puisi "Huesca" Karya Chairil Anwar

11 Juni 2023   12:36 Diperbarui: 11 Juni 2023   12:52 2032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia sastra, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kritik sastra. Tapi sebelum itu, tahukah kamu apa itu kritik sastra? Suratno dkk (2010 : 15) mengatakan bahwa kritik sastra adalah studi tentang keilmuan yang berupaya menentukan nilai hakiki suatu karya sastra dalam bentuk memberi pujian, menyatakan kesalahan, memberikan pertimbangan pemahaman deskriftif, pendefinisian, penggolongan, penguaraian atau analisis penafsiaran, dan penilain sastra secara sistematis dan terpola dengan metode tertentu. Pradopo (1994) juga mengatakan bahwa kritik sastra adalah ilmu sastra untuk “menghakimi” karya sastra, untuk memberikan penilaian, dan memberikan keputusan bermutu atau tidak suatu karya sastra yang sedang dihadapi kritikus. Selain itu, Pradotokusumo (2005) menjelaskan bahwa kritik sastra dapat didefinisikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang sastra) yang menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi teks isi sastra sebagai karya seni. Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kritik sastra adalah studi tentang keilmuan yang berupaya menentukan nilai hakiki suatu karya sastra dalam bentuk evaluasi seperti memberi pujian dan menyatakan kesalahan.

Seperti namanya, kritik sastra merupakan ilmu yang digunakan untuk menentukan nilai suatu karya sastra. Salah satu karya sastra yang dapat dikritik adalah puisi. Puisi adalah karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Di Indonesia, puisi sudah berkembang pesat dan nukan merupakan karya sastra  yang asing di masyarakat. Puisi-puisi tersebut dibuat memiliki makna dan pesan yang akan disampaikan kepada pembacanya. Salah satu puisi karya sastrawan Indonesia yang dapat dikritik sastra adalah puisi milik Chairil Anwar yang berjudul “Huesca”. Puisi ini merupakan puisi saduran dari puisi milik John Cornford dengan judul “To Margot Heinemann”. Puisi saduran adalah puisi hasil gubahan dari puisi aslinya yang disesuaikan dengan maksud pihak penggubahnya. Puisi ini mengganti nama pelaku, tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita atau mengubah bentuk penyajian.

Tahapan dan hasil kritik sastra terhadap puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Huesca”

Tahap Deskripsi

      Pada tahap deskripsi, kritikus melakukan kegaiatan memaparkan data apa adanya. Kegiatan deskripsi data ini dilakukan dari proses membaca  yang intensif dan mengungkapkan data temuannya tanpa dibumbui penyedap sajian, tanpa penafsiran dan analisis. Tahap ini harus dipahami lebih lanjut sebagai bahan kajian karya sastra pada tahap penafsiran dan analisis yang akan dilakukan berikutnya.

      Pada tahap ini, penulis memilih puisi berjudul “Huesca” karya Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan sastrawan terkenal angkatan’45 yang dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang”. Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan dan wafat pada 28 April 1949 di Jakarta. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi, salah satunya adalah puisi “Huesca” yang dibuat pada tahun 1948. Puisi “Huesca” ini merupakan puisi saduran dari puisi milik John Cornford dengan judul “To Margot Heinemann”. Puisi saduran adalah puisi hasil gubahan dari puisi aslinya yang disesuaikan dengan maksud pihak penggubahnya. Puisi ini mengganti nama pelaku, tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita atau mengubah bentuk penyajian. Namun hingga saat ini, puisi “ Huesca” ini masih menjadi perdebatan apakah itu saduran atausudah termasuk dalam ranah tindak plagiarisme.

      Puisi “To Margot Heinemann” yang menjadi patokan Chairil Anwar  ini ditulis John Cornford ketika tergabung dengan Brigade Internasional, dalam perang saudara di Spanyol yang ditujukan kepada kekasihnya. Berikut puisi “Huesca” karya Chairil Anwar.

"HUESCA"

Jiwa di dunia yang hilang jiwa

Jiwa sayang, kenangan padamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun