Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Yang Tak Pernah Usai

16 Januari 2025   16:19 Diperbarui: 16 Januari 2025   16:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di rak kayu yang tua dan berdebu, 

Berbaris cerita dalam diam yang syahdu, 

Halaman-halaman lusuh penuh jejak, 

Sentuhan waktu yang tak pernah retak. 

Jari-jari yang berbeda membuka rahasia, 

Setiap pembaca membawa makna yang berbeda, 

Ada cinta, ada luka, ada tawa, 

Semua tertulis, tak pernah sirna. 

Di sini dongeng bertemu dengan kenyataan, 

Puisi menyapa hati yang kesepian, 

Kisah lama menjadi teman perjalanan, 

Menghidupkan harapan di tengah keraguan. 

Tak peduli siapa yang membaca selanjutnya, 

Cerita itu tetap akan bercerita, 

Tentang hidup, tentang jiwa, 

Tentang manusia yang mencari makna. 

Dan ketika satu buku ditutup perlahan, 

Ada yang lain menunggu dengan sabar di rak, 

Karena cerita tak pernah benar-benar usai, 

Selalu ada kisah baru di bawah langit yang damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun