Â
Di sudut perpustakaan yang sunyi,Â
Terdengar detak pena yang berlari.Â
Secangkir kopi setia menemani,Â
Di antara tumpukan buku yang berbaris rapi.Â
Aromanya mengusik lelah di kepala,Â
Memberi hangat pada jiwa yang bertanya.Â
Dalam pahitnya, tersimpan cerita, Â
Referensi adalah bisikan bijaksana,Â
Menuntun pena menuliskan makna.Â
Tak bersuara, namun penuh cerita,Â
Menggali makna dari dunia yang fana.Â
Kopi dan referensi, sahabat setia,Â
Dalam malam yang dingin dan waktu yang sia-sia.Â
Tanpa kata, mereka mengerti rasa,Â
Menyemai semangat di dada yang hampir sirna.Â
Hingga fajar menyapa dengan lembutnya,Â
Skripsi hampir rampung dengan segala usahanya.Â
Kopi dan referensi, terima kasih,Â
Untuk menemani perjuangan yang takkan pernah letih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H