Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajut Asa di Tengah Duka

8 Januari 2025   18:46 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:46 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gelapnya malam yang merangkul,
Aku berdiri, meski hati berguncang,
Duka menjelma seperti duri yang memukul,
Namun asa tetap bernyanyi pelan.

Tangis adalah teman di setiap jejak,
Mengiringi langkah yang rapuh, tak pasti,
Tapi di balik kabut yang tebal dan pekat,
Ada sinar kecil yang setia menanti.

Kehilangan mengajariku arti harap,
Bahwa jatuh bukan akhir dari perjalanan,
Merajut asa dari benang yang kusut,
Menjadi kain utuh, meski penuh cobaan.

Kau mungkin jauh, tertelan jarak,
Namun cintamu tak pernah redup di hati,
Di tengah duka, aku temukan jejak,
Untuk mencipta harapan, meski tersembunyi.

Kita adalah kisah yang belum selesai,
Lembaran baru menanti untuk ditulis,
Merajut asa di tengah duka yang mengerai,
Karena cinta ini tak pernah habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun