Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalananku

5 Januari 2025   00:52 Diperbarui: 5 Januari 2025   00:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jalan tanah merah yang sunyi, 

Langkahku terukir dalam keheningan, 

Setiap jejak menyentuh bumi yang lembut, 

Menyisakan debu yang perlahan terbang, hilang, dan terlupakan. 

Di kiri-kanan, pepohonan berdiri diam, 

Tak ada suara selain desah angin yang merayu, 

Di bawah rimbun dedaunan, kenangan datang, 

Seperti bayang-bayang yang tidak pernah benar-benar hilang. 

Jalan ini, yang dulu penuh tawa, 

Sekarang terasa sepi, tanpa kaki yang berlarian,  

Hanya suara alam yang menemani, 

Seperti teman lama yang enggan pergi. 

Tanah merah ini telah menyaksikan banyak cerita, 

Cinta, perpisahan, dan janji yang tak ditepati, 

Namun tak ada yang bisa mengubahnya, 

Ia tetap menjadi saksi, meski semuanya berlalu begitu cepat. 

Langkah sepi di jalan ini adalah perjalanan, 

Kembali ke masa yang pernah ada, 

Ke tempat yang pernah kita sebut rumah, 

Di jalan tanah merah, aku menemukan kembali bagian dari diriku yang hilang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun