Denting waktu bernyanyi lirih,Â
Melangkah perlahan, tak pernah letih.Â
Desember merangkul sisa senja,Â
Mengantar harapan menuju masa.Â
Kidung waktu mengalun syahdu,Â
Mengisahkan kisah yang telah berlalu.Â
Tentang tawa, air mata, dan doa,Â
Semua terukir dalam sejarah jiwa.Â
Januari berdiri di ambang pintu,Â
Menyambut hari dengan harap yang baru.Â
Bulan-bulan tua berpamit mesra,Â
Meninggalkan hikmah yang penuh makna.Â
Waktu, oh waktu, kau guru sejati,Â
Mengajarkan arti sabar dan berani.Â
Setiap detik adalah pelajaran,Â
Tentang cinta, rindu, dan pengorbanan.Â
Dalam kidung ini, kupersembahkan syukur,Â
Untuk Desember yang penuh jujur.Â
Dan Januari yang menjanjikan awal,Â
Langkah baru di jalan yang kekal.Â
Biarkan waktu terus bernyanyi,Â
Dari ujung tahun hingga fajar dini.Â
Kidungnya membawa pesan abadi,Â
Bahwa hidup adalah perjalanan suci.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H