Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersama Luka

28 Desember 2024   03:30 Diperbarui: 28 Desember 2024   03:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka tak selalu menangis,

Kadang ia berdiam di sudut hati.

Namun dari diam itu, ia berbicara,

Tentang kekuatan yang tumbuh di tengah derita.

Luka mengajarkan kita bertahan,

Menemukan makna di balik kesedihan.

Ia adalah tanda bahwa kita telah berjuang,

Dan setiap perjuangan melahirkan kebangkitan.

Luka adalah bagian dari hidup yang menguatkan. Meski menyakitkan, ia membawa pelajaran berharga. Dengan memahami luka, kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun