Matahari perlahan merangkak dari balik bukit,Â
Membawa cahaya lembut yang mencium tanah.Â
Di ujung bukit, ia memberikan pelukan hangat,Â
Menyentuh dunia dengan warna yang tak terkatakan.Â
Sinar emas mengalir di sela-sela pepohonan,Â
Menyapamu dengan kehangatan yang tulus.Â
Angin pagi mengiringi langkahmu,Â
Bersama alam yang terjaga dalam kedamaian.Â
Di balik bukit itu, segala hal terasa dekat,Â
Matahari menyinari tanah yang basah oleh embun.Â
Setiap daun yang bergoyang adalah lagu,Â
Setiap bebatuan adalah saksi bisu perjalanan waktu.Â
Pelukanmu, oh matahari, begitu mendalam,Â
Memberi kehidupan, memberi harapan.Â
Di ujung bukit, aku merenung dalam sunyi,Â
Menemukan kedamaian yang tak bisa dicari.Â
Saat cahaya mulai menyebar di langit,Â
Bukit itu bercerita tentang perjalanan panjang.Â
Pelukanmu adalah anugerah pagi,Â
Menyinari hati yang mencari arti.Â
Matahari, dengan lembut menyapa dunia,Â
Menghadirkan harapan di setiap sinarnya.Â
Di ujung bukit, aku merasa pulang,Â
Ke dalam pelukan hangatmu yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H