Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matahari Di Ujung Bukit

27 Desember 2024   20:16 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:16 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari perlahan merangkak dari balik bukit, 

Membawa cahaya lembut yang mencium tanah. 

Di ujung bukit, ia memberikan pelukan hangat, 

Menyentuh dunia dengan warna yang tak terkatakan. 

Sinar emas mengalir di sela-sela pepohonan, 

Menyapamu dengan kehangatan yang tulus. 

Angin pagi mengiringi langkahmu, 

Bersama alam yang terjaga dalam kedamaian. 

Di balik bukit itu, segala hal terasa dekat, 

Matahari menyinari tanah yang basah oleh embun. 

Setiap daun yang bergoyang adalah lagu, 

Setiap bebatuan adalah saksi bisu perjalanan waktu. 

Pelukanmu, oh matahari, begitu mendalam, 

Memberi kehidupan, memberi harapan. 

Di ujung bukit, aku merenung dalam sunyi, 

Menemukan kedamaian yang tak bisa dicari. 

Saat cahaya mulai menyebar di langit, 

Bukit itu bercerita tentang perjalanan panjang. 

Pelukanmu adalah anugerah pagi, 

Menyinari hati yang mencari arti. 

Matahari, dengan lembut menyapa dunia, 

Menghadirkan harapan di setiap sinarnya. 

Di ujung bukit, aku merasa pulang, 

Ke dalam pelukan hangatmu yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun