Pagi menjelma dalam bisik angin,Â
Di lembah hati yang penuh keheningan.Â
Kabut menari di atas dedaunan,Â
Menyelimuti bumi dengan kasih tak terbandingkan.Â
Matahari perlahan memeluk bukit,Â
Menyiramkan cahaya yang lembut dan legit.Â
Langit berubah menjadi kanvas ilahi,Â
Jingga, emas, dan biru menyatu harmoni.Â
Burung-burung bercengkerama di dahan,Â
Menyuarakan lagu cinta tanpa beban.Â
Embun berkilau bak mutiara pagi,Â
Menghias rerumputan dengan keindahan hakiki. Â
Suara air dari sungai yang jernih,Â
Menyampaikan pesan damai yang bersih.Â
Di sawah hijau, petani mulai berdoa,Â
Mengharap rezeki di bawah restu semesta.Â
Oh, lembah hati dengan warna warnimu,Â
Engkau menghidupkan jiwa yang rindu.Â
Dalam setiap detik yang kau tawarkan,Â
Ada harapan yang tak pernah terlupakan.Â
Engkau bukan hanya alam yang diam,Â
Tapi cerita tentang mimpi yang tenggang.Â
Dalam kesederhanaanmu yang abadi,Â
Hati ini belajar arti cinta sejati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H