Saat langit meredup, langit tak lagi biru,Â
Langkah terasa berat, dunia penuh kabut,Â
Namun, di sana, di rumah ibu,Â
Ada cahaya yang tak pernah padam, selalu menyambut.
Dindingnya tak hanya menahan hujan,Â
Namun juga menyimpan kehangatan yang abadi.Â
Di dalamnya, kata-kata ibu mengalir lembut,Â
Menjadi pelita yang menerangi hati yang gelap.
Malam yang sunyi, sepi yang menyakitkan,Â
Namun di rumah ibu, ada suara yang menyembuhkan.Â
Saat dunia terasa kelam dan lelah,Â
Kasih ibu menjadi sinar, menuntun kita pulang.
Bukan hanya lampu yang menyala,Â
Tapi setiap sudut rumah ibu dipenuhi cahaya cinta.Â
Saat langit meredup, dan segala terasa hilang,Â
Rumah ibu adalah tempat kita menemukan terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H