Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Hujan

26 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 26 Oktober 2024   22:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sehabis hujan, tanah basah bernapas,
aroma bumi meruap lepas,
di daun-daun tertinggal jejak,
butir air mengalir lambat, berarak.

Langit kelabu memudar sendu,
terserak cahaya baru yang malu,
mentari merangkak, datang perlahan,
menghapus kelam dalam keheningan.

Embun menggantung di ujung dedaunan,
seperti rahasia yang disimpan alam,
burung-burung berkicau memecah diam,
seolah berkata, hidup kembali tenteram.

Sehabis hujan, segalanya segar,
bagai dunia yang tersentuh jernihnya sabar,
rintik dan deras yang telah reda,
menyisakan damai, tenang membekas di dada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun