Ada celah di setiap sinar terang,
Tak selalu penuh, tak pernah genap,
Di antara kilau yang memancar garang,
Ada bayang yang diam-diam mengendap.
Seperti fajar yang tak selalu merah,
Cahaya datang dengan gurat lelah,
Menyusup pelan di antara rintangan,
Menyinari luka tanpa balutan.
Apakah cahaya sempurna?
Jika ia menyisakan kegelapan,
Apakah sinar benar-benar murni?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!