Dalam tiga puluh hari, kita mulai mengukir,
Cinta dalam setiap momen yang kita lalui,
Setiap hari adalah halaman baru,
Yang kita tulis dengan tinta kebahagiaan.
Pagi dimulai dengan sentuhan lembut,
Menjadi awal dari cerita yang baru,
Hari-hari berlalu dalam kebersamaan,
Menyulam kasih dalam setiap detik yang berharga.
Kita berbagi tawa dan cerita,
Mengisi kekosongan dengan kehangatan,
Setiap langkah menjadi ukiran,
Cinta yang terukir dalam perjalanan kita.
Setiap senyuman, setiap bisikan lembut,
Menjadi bagian dari kisah yang abadi,
Tiga puluh hari penuh dengan sentuhan,
Yang membentuk lukisan cinta di hati.
Ketika hari-hari itu berlalu,
Kita melihat kembali pada ukiran tersebut,
Sebagai tanda dari perjalanan yang indah,
Yang akan selalu tersimpan dalam kenangan.
Dan meski waktu terus berputar,
Cinta yang kita ukir akan tetap ada,
Sebagai bukti dari kebersamaan,
Yang abadi dalam tiga puluh hari penuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H