Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa Pemberani di Bawah Purnama

13 Juli 2024   22:51 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam yang sunyi dan gelap,
Aku mengingatmu, Ayah tercinta,
Jiwa pemberani yang tak pernah pudar,
Di bawah cahaya bulan yang mempesona.

Setiap langkahmu menorehkan keberanian,
Menjadi teladan dalam kehidupan yang penuh cabaran,
Cahayamu menyinari jalan yang berliku,
Membimbing langkahku di tengah kegelapan.

Di balik kerut dahi dan rambut yang memutih,
Tersembunyi kisah-kisah tentang perjuangan,
Dalam setiap sorot matamu yang tegas,
Terpancar kehangatan dan kebijaksanaan.

Ayah, dalam pelukanmu aku merasa aman,
Kau adalah benteng yang tak pernah roboh,
Dalam bisikan doa dan nasihat yang bijak,
Kau menguatkan hatiku dalam setiap ujian.

Cinta dan pengorbananmu tak terhingga,
Tersirat dalam setiap kecupan di keningku,
Dalam puisi ini, kucurahkan rindu yang mendalam,
Untuk ayahku, pahlawan sejati dalam hidupku.

Jiwa pemberanimu membara di dalam hatiku,
Menyulut semangat untuk terus berjuang,
Di bawah cahaya bulan yang mengambang,
Aku merindukan kehadiranmu, Ayah tercinta.

Namun meski waktu memisahkan kita,
Kisahmu akan selalu kutinggalkan dalam kenangan,
Sebagai teladan tentang keberanian sejati,
Ayah, dalam hatiku engkau tetap abadi.Jiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun