Senja tiba dengan lembayung jingga,
Membawa cerita tentang pelukan terakhir,
Dalam dekapan hangat yang tak terlupa,
Kau dan aku, di bawah langit yang bergetar.
Waktu seakan berhenti sejenak,
Menyaksikan air mata yang mengalir perlahan,
Kau berbisik di telingaku dengan suara serak,
Mengucapkan selamat tinggal yang penuh harapan.
Di ufuk barat matahari meredup,
Mengiringi langkahmu yang perlahan pergi,
Namun pelukan terakhir itu tetap hangat,
Menyisakan jejak cinta di hati ini.
Setiap malam, senja kembali datang,
Mengulang kenangan yang tak terlupakan,
Pelukan terakhir yang kita bagi bersama,
Menjadi pelipur lara dalam kesunyian.
Angin senja membawa bisikan rindu,
Menggugah hati yang terbalut duka,
Menghantarkan pesan dari jauh,
Bahwa cintamu masih setia bersama.
Langit senja berwarna keemasan,
Mengajarkan tentang keikhlasan hati,
Bahwa meski kau telah pergi,
Cintamu tetap abadi di relung sanubari.
Di setiap senja yang menghampiri,
Kukenang pelukan terakhir kita,
Menjadi penguat dalam sepi,
Menunggu saat kita bertemu lagi.
Pelukan terakhir di senja yang indah,
Adalah janji tentang cinta yang kekal,
Meski dunia memisahkan kita,
Hatiku akan selalu merindukanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H