Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelukan Terakhir

12 Juli 2024   23:25 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja tiba dengan lembayung jingga,

Membawa cerita tentang pelukan terakhir,

Dalam dekapan hangat yang tak terlupa,

Kau dan aku, di bawah langit yang bergetar.

Waktu seakan berhenti sejenak,

Menyaksikan air mata yang mengalir perlahan,

Kau berbisik di telingaku dengan suara serak,

Mengucapkan selamat tinggal yang penuh harapan.

Di ufuk barat matahari meredup,

Mengiringi langkahmu yang perlahan pergi,

Namun pelukan terakhir itu tetap hangat,

Menyisakan jejak cinta di hati ini.

Setiap malam, senja kembali datang,

Mengulang kenangan yang tak terlupakan,

Pelukan terakhir yang kita bagi bersama,

Menjadi pelipur lara dalam kesunyian.

Angin senja membawa bisikan rindu,

Menggugah hati yang terbalut duka,

Menghantarkan pesan dari jauh,

Bahwa cintamu masih setia bersama.

Langit senja berwarna keemasan,

Mengajarkan tentang keikhlasan hati,

Bahwa meski kau telah pergi,

Cintamu tetap abadi di relung sanubari.

Di setiap senja yang menghampiri,

Kukenang pelukan terakhir kita,

Menjadi penguat dalam sepi,

Menunggu saat kita bertemu lagi.

Pelukan terakhir di senja yang indah,

Adalah janji tentang cinta yang kekal,

Meski dunia memisahkan kita,

Hatiku akan selalu merindukanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun