Di antara bintang-bintang yang redup,
Mimpi terlelap dalam pelukan malam,
Menghanyutkan harapan yang pernah ada,
Menyisakan kesedihan yang tak tertahan.
Dalam gelapnya malam yang sunyi,
Terdengar suara hati yang pilu,
Menceritakan kisah tentang kehilangan,
Tentang rindu yang tak pernah bertepi.
Mataku terpejam namun hati tetap terjaga,
Mengingat setiap detik bersamamu,
Wajahmu yang tersenyum lembut,
Kini hanya bayangan di dalam mimpi yang sendu.
Setiap malam aku menunggu,
Di tepi mimpi yang penuh dengan air mata,
Berharap kau akan datang kembali,
Menyentuh hatiku yang hancur berantakan.
Namun kenyataan tak pernah berpihak,
Mimpiku tetap terlelap dalam kesedihan,
Menyisakan ruang kosong di dalam dada,
Yang tak pernah bisa diisi oleh yang lain.
Setiap malam adalah perjalanan yang panjang,
Melalui lorong-lorong kenangan yang suram,
Mencari jejakmu di setiap sudut waktu,
Namun kau tetap tak tergapai, tetap jauh.
Kesedihan ini adalah teman setia,
Mengiringi langkahku di setiap malam,
Menuntunku ke dalam mimpi yang kelam,
Di mana kau adalah bayangan yang tak pernah hilang.
Namun, meski mimpi ini penuh kesedihan,
Aku tetap terlelap dalam harapan,
Bahwa suatu hari, dalam tidurku yang dalam,
Aku akan menemukanmu, dan kita akan bersama lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H