Di balik cakrawala senja, arah pulang menanti,
Jalan setapak berliku, melintasi mimpi dan sunyi.
Angin berbisik lirih, mengiringi langkah hati,
Dalam desah lembutnya, kenangan lama terjalin.
Arah pulang tak selalu lurus, kadang menyempal,
Mengajak kita menyusuri jejak masa lalu yang pudar.
Di setiap tikungan, bayang-bayang kenangan memeluk erat,
Menuntun kaki lelah kembali ke pangkuan rumah yang hangat.
Di sudut-sudut sepi, harapan tumbuh subur,
Seperti bunga liar yang mekar di antara kerikil.
Arah pulang bukan sekadar tujuan, tapi perjalanan,
Mengumpulkan serpihan jiwa yang berserak di jalan kehidupan.
Langit malam menabur bintang, memberi sinyal petunjuk,
Cahaya kecil yang menyala, menjadi kompas di gulita.
Arah pulang adalah nyala dalam dada yang tak pernah redup,
Mengantar kita pulang, meski badai dan hujan menghalang.
Dalam pelukan rumah, kita temukan damai sejati,
Arah pulang membawa kita pada akar dan janji.
Setiap langkah adalah doa, setiap napas adalah syukur,
Karena pulang adalah pulih, dan rumah adalah cinta abadi.