Di perantauan, dalam sunyi
Terasa getir, dalam hati yang resah
Rindu merajut, tiap helai kenangan
Tetesan air mata, merayap di hari Lebaran
Di kota asing, langit pun berwarna
Namun takkan sama dengan warna hati
Keluarga di sana, menanti dalam doa
Sedangkan aku, meratapi nasib yang tak sepadan
Tetesan air mata, di malam sunyi
Menyirat di puisi pulang
Menggambarkan kerinduan yang mendalam
Di tengah lautan asa, aku berdoa dan berharap
Namun datanglah waktu, pulanglah aku
Menyongsong pelukan keluarga tercinta
Tetesan air mata, berganti menjadi tawa
Menyambut Lebaran dalam suka cita dan syukur sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H