Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim Salju

16 Januari 2024   02:10 Diperbarui: 16 Januari 2024   02:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim salju tiba dengan keanggunan,
Bumi dibalut selimut putih keemasan.
Embun beku menari di udara sejuk,
Menyapa dunia dalam pesona musim dingin.

Bibir langit berkisar dengan warna biru,
Salju jatuh lembut, seperti hadiah dari langit.
Bentuk-bentuk unik menari dalam langit,
Seakan membentuk kisah baru di setiap helaian.

Pohon-pohon bertabur salju di rantingnya,
Seakan-akan berpakaian putih untuk pesta.
Langit malam bersinar dengan kilauan bintang,
Memberikan sorotan pada keindahan diam.

Langit terang benderang oleh cahaya bulan,
Memberikan kilauan magis pada salju yang memantul.
Setiap langkah di salju menghasilkan suara gemerisik,
Seperti serenade lembut yang menghiasi malam.

Anak-anak berlari-lari riang,
Membentuk makhluk salju yang lucu dan ceria.
Ketika salju menyentuh kulit, dingin namun menyegarkan,
Seakan-akan membawa energi baru dalam keheningan.

Musim salju, seperti dongeng yang hidup,
Dengan tiupan angin, salju menari-nari.
Dalam keheningan malam yang penuh misteri,
Musim salju memberikan keindahan yang tiada tara.

Tapi di balik keindahan, ada juga kesan damai,
Sebuah kesempatan bagi alam untuk bersantai.
Dalam kesunyian musim salju yang teduh,
Ada kedamaian yang menyelimuti bumi.

Musim salju adalah waktu untuk merenung,
Melihat keindahan dalam kesederhanaan putih.
Dalam dinginnya salju, ada kehangatan,
Sebuah anugerah dari alam yang membawa keajaiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun