Ibu yang merindukan
Di dalam pelukan malam yang sunyi,
Ibu merindukan senyuman anak yang pergi,
Dalam bisikan angin yang pelan berhembus,
 Ia merindukan pelukan hangat yang tak kembali.
Matahari terbenam, langit berubah warna,
Ibu teringat akan masa lalu yang berwarna,
Anak yang pergi, menjelajah jauh dari rumah,
Tapi rindu ibu tak pernah pudar dalam cinta yang dalam.
Di sela-sela kegiatan sehari-hari yang padat,
Ibu merindukan suara tawa dan cerita yang nyaring,
Ketika rumah dipenuhi oleh kehadiran yang penuh cinta,
 Kini sepi, hanya ada kenangan yang terpatri dalam hati.
Ibu yang merindukan tak henti berdoa,
Mengirim harapan dan cintanya dalam setiap kata,
Semoga anaknya selalu dalam lindungan Tuhan,
Selamat dan bahagia, dalam perjalanannya yang jauh.
Dalam doa-doa ibu yang tak pernah lelah,
Ada kekuatan yang tak terbatas dan tulus,
 Rindu itu adalah tanda cinta yang tiada akhir,
Mengalir dalam setiap detik, dalam suka dan duka.
Meskipun jarak memisahkan, dan waktu terus berjalan,
Ibu yang merindukan akan selalu terus berharap,
Ketika tiba saatnya untuk berjumpa kembali,
Pelukan ibu akan menjadi tempat yang paling nyaman di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H