Mohon tunggu...
Fatma Sasmita Setiani
Fatma Sasmita Setiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

mahasiswa prodi D IV Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggemblengan Pendidikan Karakter di Era Disrupsi

29 Mei 2022   10:35 Diperbarui: 29 Mei 2022   10:40 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era disrupsi merupakan era dimana kita berada di titik perubahan berskala besar. Banyaknya inovasi-inovasi terbaru dari berbagai kalangan di bidang media teknologi yang dapat mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara yang baru. Era yang serba digital ini selain membawa kemudahan di dalam dunia kerja serta pendidikan, namun juga dapat membawa dampak negative di bidang pengembangan karakter. Menyangkut suatu hal yang berkaitan dengan banyak fenomena baru yang sering dihadapi, kita sebagai mahasiswa memiliki peran penting sebagai generasi penerus bangsa. Namun kita kerap menemui mahasiswa yang minim akan etika dan karakternya yang kurang baik. Dari kasus kasus-kasus yang pernah kita temui seperti kasus yang dialami oleh Novia Widyasari dengan pacarnya yang berujung tewas bunuh diri, ditambah lagi baru-baru ini terdapat kasus pencabulan mahasiswi oleh tenaga pendidik. Dari kasus tersebut kita memerlukan "penggemblengan” atau yang sering kita tahu dengan artian peningkatan di bidang pembentukan karakter.

Salah satu pembentukan karakter adalah dengan tetap mengajarkan Pendidikan agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Mata Kuliah umum yang dapat memupuk karakter mahasiswa yang baik dimulai sejak dini sampai pada dunia perkuliahan. Tidak luput juga akan diterapkan pada dunia kerja dan lingkungan masyarakatnya. Cara pertama yang dapat dilakukan untuk penggemblengan di dunia kampus dengan cara penambahan jumlah SKS yang di tempuh mahasiswa pada mata kuliah umum. Selain penambahan jumlah SKS mahasiswa juga dapat menggembleng pembentukan karakternya dengan cara mengikuti organisasi, karena di dalam berorganisasi kita akan ditemukan dengan konflik dan kita dituntut untuk menemukan solusinya agar suatu konflik tersebut dapat bersifat konstruktif atau membangun jika pemilihan solusinya tepat.

Kita harus dapat memaksimalkan pemupukan karakter yang baik dengan cara-cara diatas yang dapat diterapkan pada lingkup kampus. Untuk itu mari kita bersama-sama mewujudkan mimpi sekaligus merangkul sebuah kewajiban dengan dibekali pendidikan karakter yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun