Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

My Family My Team

17 Mei 2021   08:49 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:54 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila mana ramadhan menjadi momen untuk memperbaiki hubungan dan komitmen dalam keluarga, maka syawal dan seterusnya adalah momen untuk melanjutkan penguatan ketahanan keluarga. Sebagaimana perintah Allah ta'ala dalam QS Attahrim :6)

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Maka terapkan prinsip dalam keluarga. Prinsip pertama, pasangan dulu, baru teman. Prinsip kedua, orangtua dulu, baru teman. Bagaimanapun, yang utama dalam perintah Allah adalah menjaga diri dan keluarga.

Kemudian, ada harap yang begitu besar agar kita hubungan keluarga ini tak hanya terikat di dunia saja. Namun juga terbawa sampai akhirat nanti. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dimuliakan Allah sebagaimana dalam QS At-Thur:21,

"Dan orang-orang yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Maka, pada hakikatnya sebuah pernikahan adalah sebuah langkah dalam menyiapkan sebuah tim yang solid dan dapat bekerjasama untuk mencapai sebuah tujuan.

Dan tujuan terbesar seorang mukmin adalah dapat melihat wajah Allah (Allahu ghoyatunna). Dan hal itu hanya akan tercapai bila Allah memberikan rahmat dan ijin-Nya untuk memasuki surga.

So, my family are my team, my family are my highway to heaven. Keluargaku adalah timku, keluargaku adalah jalanku menuju surga. Karena jalan menuju ke sana tak bisa ditempuh sendirian.

Sebuah tim hanya akan menjadi solid bila ada penguatan. Masing-masing anggotanya haruslah saling merasa memiliki, saling terbuka dan saling menjaga. Ada ta-aruf, tafahum, taawun serta takaful yang senantiasa diperbarui dan dikokohkan. Dengan itulah proses sakinah mawaddah warrohmah dapat berjalan hingga menuju surga.

Maka, bila mana ramadhan menjadi momen untuk memperbaiki hubungan dan komitmen dalam keluarga, maka syawal dan seterusnya adalah momen untuk melanjutkan penguatan ketahanan keluarga.

Sakinahkan keluarga dengan saling terbuka. "Jangan ada dusta dan rahasia di antara kita" itulah kuncinya. Belum sakinah bila suami masih ketakutan hapenya dibuka istri. Belum sakinah bila istri belum berani curhat sama suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun