Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Munasabah Amalan Ramadhan

8 Mei 2021   05:40 Diperbarui: 8 Mei 2021   05:48 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ramadhan ini adalah ramadhan yang kesekian kali bagi kita. Ada yang sudah menapaki ramadhan selama 20 tahun, 30 tahun, 40 tahun. Ada pula yang kurang atau lebih dari itu. Namun, apakah kita pernah berpikir, sejauh mana capaian yang sudah berhasil kita upayakan?

Berapa banyak orang yang menyelesaikan ramadhannya tapi tidak menambah kebaikan dalam capaian hidupnya sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam,

"Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja." (HR Imam Ahmad)

Mereka yang berpuasa bukan karena tunduk dan patuh terhadap perintah Allah, yang jauh dari keikhlasan, yang hanya karena menyesuaikan keadaan dan lingkungan, tak ada pahala baginya.

Mereka yang tetap membiarkan matanya melihat yang tak pantas, telinganya mendengarkan yang tak layak, lisannya menuturkan yang tak semestinya dituturkan, dan anggota badan lainnya melakukan apa-apa yang tak diridhai oleh Allah, adalah mereka yang mendapatkan lapar dan dahaga saja dari puasanya. Alangkah ruginya.

Ramadhan adalah bulan kebahagiaan, setan-setan dibelenggu, pintu-pintu keburukan ditutup, pintu-pintu kebaikan dibuka. Pahala dilipatgandakan, 70 kali, 700 kali bahkan sampai tak terhingga.

Sementara itu, jam kerja dikurangi, jam sekolah dikurangi, libur ditambah. Ada begitu banyak waktu yang bisa diisi untuk mengerjakan amal shalih selain puasa ramadhan. Dengan tilawah, mengerjakan sholat sunnah, sedekah, atau amal shalih yang lain.

Hadirnya perkembangan teknologi ikut memberi pengaruh positif bagi umat. Meski jam sekolah dikurangi, kita masih bisa menuntut ilmu melalui buku-buku ataupun sarana media daring lainnya. Namun, tentu saja kendali ada di tangan kita.

Allah akan memudahkan jalan sebagaimana apa yang kita niatkan dan usahakan. Barangsiapa meniatkannya untuk mencari ridho Allah swt, maka dia akan mendapatkannya. Tetapi, bila yang dicari hanya dunia, maka Allah akan palingkan dia dari hal-hal yang akan membawanya pada amal shalih, kebaikan akhiratnya.

Mereka yang mengoptimalkan ramadhannya dengan benar akan melanjutkan amal shalihnya meski ramadhan telah berlalu. Orang-orang inilah yang kemudian memperoleh capaian-capaian khusus yang menghantarkannya pada ahsanu amalan. Ada yang setiap ramadhan bertambah hafalan qur'annya. Ada yang kemudian dapat mengelola majelis-majelis ilmu dan menghasilkan para dai-daiyah yang istiqomah. Ada yang dimudahkan rejekinya dan dilapangkan dalam berderma. Dan masih banyak lagi capaian yang lainnya.

Kesemua itu hanya bisa diperoleh apabila seseorang mengoptimalkan empat hal yang dia miliki sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam,

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya". [HR. At-Tirmidzi)

  1. Bagaimana dia mengisi waktunya.
    Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

"Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang buruk"

  1. Bagaimana dia memanfaatkan ilmunya.
    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaah mengatakan, "Ilmu adalah apa yang dibangun di atas dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Terkadang ada ilmu yang tidak berasal dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tetapi dalam urusan duniawi, seperti ilmu kedokteran, ilmu hitung, ilmu pertanian, dan ilmu perdagangan."

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

.

"Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya laksana hujan deras yang menimpa tanah. Di antara tanah itu ada yang subur. Ia menerima air lalu menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak.

Di antaranya juga ada tanah kering yang menyimpan air. Lalu Allah memberi manusia manfaat darinya sehingga mereka meminumnya, mengairi tanaman, dan berladang dengannya. Hujan itu juga mengenai jenis (tanah yang) lain yaitu yang tandus, yang tidak menyimpan air, tidak pula menumbuhkan tanaman.

Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mendapat manfaat dari apa yang Allah mengutus aku dengannya. Juga perumpamaan atas orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya. Ia tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus."

  1. Bagaimana dia mengupayakan dan membelanjakan hartanya
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Hamba berkata, "Harta-hartaku." Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan." (HR. Muslim)

Orang yang sholih adalah orang yang memperhatikan dan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesama. Harta yang baik adalah harta yang dimanfaatkan untuk maslahat dunia dan akhirat.

  1. Bagaimana dia memberdayakan tubuhnya, hanya untuk mencukupi kebutuhan asasinya sajakah (makan, minum, tidur) atau memberdayakannya untuk amal shalih.

Sesungguhnya setiap perbuatan yang dilakukan manusia bisa dikelompokkan dalam tiga kategori.:

Pertama, termasuk ketaatan, bila diniatkan karena Allah, dan dilakukan sesuai tuntunan syari'at.
Kedua, termasuk kedurhakaan, bila diniatkan bukan karena Allah, dan tidak dilakukan sesuai tuntunan syariat.
Ketiga, tidak termasuk ketaatan maupun kedurhakaan, bila tidak disertai niat, namun tidak melanggar syariat, hanya sekadar memenuhi kebutuhan asasinya saja.

Ramadhan hampir usai, Munasabah diri yuk, seberapa jauh yang sudah kita capai? Sesungguhnya Allah memerintahkan puasa ramadhan untuk menempa manusia agar dapat menjadi insan yang bertaqwa.

#Demak,06052021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun