Kartini memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi perempuan bukan untuk mengungguli peran laki-laki, tetapi agar para ibu bisa mempersiapkan anak-anaknya menjadi sosok yang berguna di masa depan.
Salah satu pesan beliau yang patut digarisbawahi adalah:
"Perempuan harus cerdas, trampil dan berbudi pekerti luhur agar dapat mengemban tugasnya sebagai ibu bangsa. Karena, ibulah pendidik yang pertama-tama."
Pesan ini sangat sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam yang memandang ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya (Al ummu madrosatul 'ula).
Sejalan juga dengan keyakinan bahwa perempuan adalah tiang negara. Bila perempuannya kuat dan baik akhlaknya, maka bangsa itu akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat. Bila perempuannya lemah dan rusak akhlaknya, maka bangsa itupun akan lemah dan mudah dihancurkan.
Kartini bukan memperjuangkan hedonisme, budaya materialistis, konsumtif maupun gaya hidup serba mewah. Namun Kartini memperjuangkan perempuan harus berkualitas, berpendidikan, perempuan harus terus berkarya, berinovasi, perempuan yang partisipatif dalam berbagai bidang, agar dapat menyumbangkan manfaat besar bagi keluarga, bangsa dan Negara.
Selamat Hari Kartini, selamat berjuang perempuan Indonesia.
#Demak,21042021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI