Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Langitkan Doa di Bulan Penuh Berkah

19 April 2021   14:50 Diperbarui: 19 April 2021   14:51 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut bahasa, doa adalah merupakan permintaan dan permohonan. Sedangkan, menurut istilah, doa adalah penyerahan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala dalam memohon keinginan dan meminta dihindarkan dari hal yang dibenci.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda,

"Doa merupakan inti dari ibadah" (HR Tirmidzi)

Artinya bahwa doa itu merupakan inti dari sebuah ibadah. Sebab orang yang berdoa itu tidak lain, bahwa ia sedang memohon kepada Allah ketika harapan kepada selain-Nya sudah terputus. Dan hal itu merupakan hakikat tauhid (pengesaan kepada Allah) dan keikhlasan, mengingat tidak ada ibadah yang melebihi derajat keduanya.

Ibnu al-Arabi berkata, "Dengan jiwa (nyawa), anggota tubuh menjadi kuat (hidup). Begitu juga doa, ia merupakan jiwa (nyawa) bagi ibadah, dimana dengannya ibadah seorang hamba menjadi kuat, karena ia adalah ruh (jiwa) bagi ibadah."

Allah juga berfirman dalam QS QS Al mukminun:60,

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Doa bukan sekedar perbuatan yang baik dilakukan. Lebih dari itu, doa adalah perintah Allah yang hukumnya wajib. Dan sesuatu yang wajib, bila ditinggalkan akan menimbulkan dosa.

Doa dan puasa, betapa dekatnya dua ibadah ini. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda,

:

"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya, orang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang dizalimi." (HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun