Mohon tunggu...
Fatmasari
Fatmasari Mohon Tunggu... lainnya -

terus mengasah kecerdasan kalbu dan akal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nenek-nenek di Genting Highland

30 Maret 2012   13:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama aku penasaran akan suatu nama, tersebutlah Genting Highland. Katanya kompleks perjudian legal di Malaysia.

Selaku seorang adventurer aku selalu tertantang akan sesuatu yang belum pernah kuarungi….so, seperti apa sih tempatnya…? Apa kayak Las Vegas yang film-film tuh? Penasaran daku…

Jadilah saat aku melakukan perjalanan ke Malaysia tahun 2011 kemarin tempat itu menjadi salah satu agenda tujuan

Terbayang olehku suatu tempat penuh dengan orang bertampangmafia seperti di film-film Hongkong atau barat.

Tibalah hari itu aku disana, siang hari, akupun mulai menyusuri tiap tempat dibagian luar dan perbelanjaan ataupun hiburannya terlebih dahulu. Ternyata ada tempat-tempat hiburan umum juga toh pikirku. Walau ada beberapa tempat yang tampak sangat “pribadi” yang tentu saja aku risih untuk memasukinya.

Perjalanan kulanjutkan, kompleksnya sangat luas, kubawa saja kemana kaki melangkah dan begitu saja tiba dipusat kasinonya…..oh aku mulai berdebar-debar…malu juga sih kalau-kalau ketemu yang dikenal dikira pula aku pejudi padahalkan cuma mau tahu….

Selagi debar-debar dihatiku masih terasa , creng…akh…nggak salah lihat nih aku…beberapa nenek terlihat olehku ada yang masuk ke satu kasino sedang nenek yang lain terlihat keluar dari satu kasino yang lainnya pula. Dan ternyata ada banyak nenek-nenek yang lainnya lagi. Kalau lihat tongkrongannya semua nenek itu lebih cocok duduk ditaman pakai baju hangat dan syal sambil baca bacaan religi, nunggu al maut datang menjemput.

Alamak, para nenek itu dah kisut abis…jalan dah tertatih-tatih…ada yang pakai tongkat….yakin aku dah rabun-rabun tuh…jangan-jangan selalu salah pasang taruhan…he..he…

Tampaknya para nenek ini punya motto hidup “gambling is my life”

Perasaan tak nyaman mulai menggelayutiku…sebagian orang terkadang melihat dengan pandangan risih ke aku….wah aku sudah membuat “kekacauan “nih.

Kuputuskan untuk segera pulang ke Kuala Lumpur untuk rencana perjalanan yang lain..

Dalam perjalanan pulang aku merenung, begitulah jika manusia sudah diperbudak nafsu, usia sepuh bahkan tak bisa membuatnya sadar dari maksiat….nek…nek….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun