Sektor utama perekonomian Sidoarjo dihasilkan dari bidang perikanan, industri, dan jasa. Didukung oleh sumber daya manusia yang produktif sehingga perekonomian menjadi stabil.
Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur Yang terkenal dengan sektor perikanan terutama bandeng dan udang, yang merupakan icon serta komoditas perikanan utama kabupaten ini.
Perkembangan sektor industri di Sidoarjo sangat berkembang pesat dengan didukungnya lokasi yang berdekatan dan pusat perkotaan Jawa Timur. Perindustrian juga menjadi ciri Kabupaten Sidoarjo yang menjadi salah satu penyangga pusat perkotaan provinsi dan memasuki kawasan gerbangkertosusilo.
Perkembangan sektor industri memberikan dampak pada sentra industri kerajinan seperti di Tanggulangin, Waru, dan Gedhangan, baik berupa sentra industri makanan, kerajinan koper dan tas, dan industri sepatu maupun sandal.
Hampir seluruh desa disekitar kawasan semburan lumpur panas lapindo mengalami permasalahan yang hampir sama yaitu, terjadinya pencemaran air, tanah, maupun udara yang menyebabkan adanya gangguan kesehatan yang berdampak jangka panjang bagi masyarakat. Cakupan keuangan daerah meliputi keseluruhan tatanan, kelembagaan,kebijakan penganggaran, adapun perangkat dan meliputi seluruh pendapatan dan pengeluaran belanja dalam suatu daerah.
Semburan lumpur panas lapindo yang meluluhlantahkan kawasan sidoarjo hingga  640 hektar. Lumpur Lapindo memberikan kerugian senilai 45 triliyun kepada pemerintah maupun masyarakat. Kehilangan harta dan jiwa menjadi kenangan tragis bagi korban. Sebelum terjadinya semburan lumpur panas Sidoarjo, masyarakat banyak berprofesi sebagai petani dan buruh tani yang didukung oleh lahan sawah yang cukup luas.
Salah satu hal yang merugikan ekonomi masyarakat sekitar yang berdampak dari semburan lumpur panas lapindo karena perubahan pemanfaatan lahan menjadikan masayarakat beralih profesi sebagai wiraswasta, buruh swasta hingga pekerja serabutan agar memenuhi perekonomian setaip keluarga.
Pengeluaran yang semakin banyak akibat dari pencemaran air yang mengharuskan masyarakat untuk membeli air bersih dalam kebutuhan sehari-hari, pihak BPLS telah memberikan pasokan air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak, pasokan yang telah diberikan tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan air bersih masyarakat yang terkena dampak.
Perekonomian yang rendah dan kehidupan yang tidak berkecukupan, kekurangan sandang pangan, dan mengandalkan sumbangsi dari pemerintah ataupun kalangan masyarakat lainnya untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak.
Bencana tersebut membuat kerentanan dalam perekonomian yang berkaitan dengan kesejahteraan penduduk meliputi tempat tinggal dan sarana pendukung. Ketidakmampuan dalam biaya masyarakat berdampak untuk memenuhi kebutuhan membeli tempat tinggal baru yang layak.Â
Mengorbankan kesehatan lebih dipilih dengan dampak yang cukup berbahaya yang ditimbulkan zat-zat berbahaya yang terkandung dalam setiap semburan terutama saat hujan turun kawasan tersebut mengalami banjir yang bercampur dengan lumpur yang dengan aroma yang kurang sedap yang dirasakan oleh masyarakat Sidoarjo hingga keluar wilayah Sidoarjo.
Hal tersebut menandakan kerentanan ekonomi yang tinggi disuatu daerah dipengaruhi beberapa faktor salah satunya, peningkatan angka kemiskinan dalam suatu wilayah.
Pemenuhan kebutuhan suatu keluarga mengandalkan penghasilan kepala keluarga hampir 50% penduduk Indonesia mengimplementasikan hal tersebut terutama di lingkup wilayah Sidoarjo sebelum tragedi semburan lumpur panas. Menjadikan tingkat kemiskinan di Sidoarjo meningkat sehingga peningkat kerentanan ekonomi juga bertambah.
Tercantum dalam Peraturan Presiden Nomer 5 tahun 2010 melalui target MDGs dalam penanggulangan tingkat kemiskinan bentuk upaya pemerintah.
Pengupayaan dalam menekan tingkat kemiskinan mempunyai berbagai cara yang terbukti membantu menekan tingkat kemiskitan terutama karna suatu tragedi yang sangat berimbas terhadap perekonomian sehingga segera membuat keputusan yang mempertimbangkan jangka panjang terhadap segala aspek yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sidoarjo mendapat apresia dari pemerintahan pusat karena kinerja dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pemerintah Sidoarjo membuat dan berupaya melalui program-progam penanggulangan kemiskinan dengan didukung suatu kebijakan dan strategi yang sesuai sasaran program yang dituju dalam pencapaian program dengan peningakata sumberdaya manusia.
Adapun program yang sedang dikembangkan dan mendapat dukungan yang cukup baik dikalangan masyarakat sidoarjo, BKSM (Bantuan Khusus Siswa Miskin), Jamakesda (Jaminan Kesehatan Daerah) , dan Dana Bergulir.
Program menekan peningkatan kemiskinan dibutuhkan alokasi anggaran yang memadai. Memanfaatkan Lumpur Lapindo sebagai pariwisata, edukasi, pengembangan kawasan Geologi dan IPTEK menjadi poin plus perekonomian Sidoarjo.
Dengan sektor pariwisata, menambah daya tarik wisatawan mengenal lebih dekat Sidoarjo. Tak hanya melihat fisik dari Lumpur Lapindo namun juga edukasi tentang kondisi geografi serta bagaimana terjadinya semburan panas tersebut. Hal tersebut akan menjadi pengalaman tersendiri.
Korban dampak semburan lumpur panas lapindo sebagai sasaran program penekanan kemiskinan melalui implementasi program yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan pembangunan, peningkatan dan penyempurnaan program-program yang membangun sumberdaya manusia dikawasan yang menjadi sasaran utama, untuk memutuskan suatu keputusan diperlukan peningkatan otonomi dan desentralisasi, dan bimbingan yang baik dan tingkat intensif yang tinggi dalam pemberdayaan yang optimal dan efektif dalam peningkatannya.
Ditingkatkannya kesejahteraan masyarakat miskin dampak semburan lumpur panas lapindo sebagai sasaran dalam meminimalisir kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H