Mohon tunggu...
Fatmadita Pangesti
Fatmadita Pangesti Mohon Tunggu... -

Learn to be proffesional Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Big You and The Small I

5 Oktober 2012   00:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Agustus setahun lalu,

Saya menangkap sosok imaginare saya terrefleksi ke dunia nyata. Indah, sempurna, dan nyata. Sosok yang selama belasan tahun tersimpan rapi dalam memori itu ternyata menjelma ke dalam sebuah raga. Aku menjumpainya, Iya nyata.

November 2011,

Saya mengikuti anda. “Anda” sebutan sosok imagi yang menyihir saya untuk menjadi followernya. Saya mengikutinya, bukan dengan memasuki ruang privasinya tapi memasuki jalur eksternal yang bisa dimasuki siapa saja. Sehingga bisa menjadi full time viewer. Semakin hari, semakin saya mengamati anda. Melihat anda dari jauh, menatap Anda dari kejauhan dengan sorot teduh, dan berharap sorot yang saya pantulkan dapat menguatkan anda dalam tiap menitnya. Itu dari saya, dengan tulus. Sincere.

Bulan demi Bulan,

Observer ulung seperti saya tidak harus menempel seperti tas yang selalu melekat di punggung anda untuk tahu bagaimana anda dalam setiap detiknya. Saya pasif. Menunggu timing, cukup dengan menunggu timing untuk tahu bagaimana anda bersahabat dengan baik. Dan saya bahagia, bahagia dalam diam setelah melihat anda berkawan dekat dengan baik dan sehat. Gembira dan lega dalam diam. Merekam semua kenampakan anda melalui kapasitas memori otak saya, untuk bekal saya sebelum timing itu menghampiri saya lagi. 1,5 jam ataupun 2 jam itu terasa seperdetik. Tapi ini masih belum apa-apa, observer belum terlalu larut dalam euforia ekstasi anda. Cukup anda tahu, anda seperti kafein, addicted. Addicted seperlunya.

Saya akui selama menjadi pengikut anda saya dipertemukan dengan kebaikan-kebaikan dan kesempatan yang baru bagi saya. Mungkin anda adalah sosok imagi yang dikirimkan Tuhan untuk menuntun saya menuju kebaikan, mungkin. Entah kebaikan dalam konteks sempit dan jangka pendek atau sebaliknya. Yang saya tahu anda adalah sebuah kebaikan yang nyata. Sempurna yang indah. Bagi saya.

Di Suatu malam,

Menjadi observer itu tidak mudah. Dituntut untuk selalu objektif, membaca keadaan dan menganalisa dengan sempurna. Tapi saya tidak bisa, karena kajian yang saya observe bukan sesuatu yang dapat saya jangkau dengan cara apapun. Saya hanya melihatnya jauh sekali, dan sama sekali tak terjangkau. Kadang saya merasa subjektivitas saya mendominasi. Sugesti-sugesti saya tentang persepsinya atau kadang saya ingin objek kajian saya menyadari keberadaan observer disini. Hanya sesekali. Sugesti-sugesti itu seperti melenceng jauh dari jalur eksternal yang selama ini saya tinggali, saya sudah memasuki area privasi. Ingin tahu lebih dan lebih.

Tapi kemudian saya segera kembali ke alam sadar saya, bahwa tugas saya disini adalah menjadi seorang observer. Dalam menjadi observer ini jikalau saya bertemu dengan ribuan kebaikan karenanya, bukan berarti dia kebaikan abadi bagi saya. Tetapi yang pasti dia adalah kebaikan yang nyata dan ada. Anda yang hebat, dan saya yang kecil. The big you and the small I.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun