Konsumsi video pendek
Ini sebenarnya bukan masalah orang miskin atau orang kaya saja, tetapi hampir dari seluruh orang di berbagai belahan bumi ini kecanduan dengan sosial media. Konsumsi video yang awalnya hanya YouTube dan film (entah nonton legal atau ilegal) saja sudah menyita waktu untuk membaca, melakukan hobi dan lain-lain. Tetapi menonton film tentu masih ada manfaatnya bukan? Lalu bagaimana dengan video pendek? Saya bahkan kesusahan menonton video di YouTube yang durasinya 5 menit lebih! dan ternyata bukan hanya saya, melainkan ini menjadi masalah baru yang juga dialami banyak orang di luar sana.
Video-video pendek contohnya seperti reels, short, tiktok dan lain sebagainya. Bahkan menurut penelitian jenis video pendek membuat kita susah fokus yang lama-lama bikin mudah lupa. Jadinya kalau menonton video lama rasanya gak tahan pengen dicepetin. Nah inillah alasan selanjutnya sense terhadap seni atau mungkin pada semua hal akan menurun. Otak menjadi lemot dan pengennya yang instan-instan. Yang paling saya cermati adalah pada video tutorial yang agaknya sangat menyebalkan, Entah itu memasak, mengrajin, ataupun tutorial apa saja yang kurang dari satu menit. Padahal seharusnya tutorial itu video panjang, tetapi diringkas dan dipercepat sampai bahkan ada yang kurang dari 10 detik. Bagaimana bisa? Dan inilah yang bikin otak kita pengennya instan. Melakukan kegiatan lama, seperti membaca, agaknya seperti buang-buang waktu, padahal menonton video pendek lah yang buang-buang waktu. Fakta bahwa saya sendiri juga susah untuk menghindarinya, sungguh menyebalkan!
Hingga akhirnya saya menghapus tiktok, kadang-kadang download tetapi cuma beberapa hari. Kemudian instagram saya sering logout. YouTube hampir tidak pernha saya buka kecuali cari tutorial penting seperti resep dan lainnya. Facebook sudah saya hapus sejak lulus sekolah, karena memang tidak terlalu suka gara-gara banyak orang aneh yang inbox.
Kesimpulan
Sense terhadap seni menurun bukan karena usia, tetapi habit yang kita bangun dalam kehidupan sehari-hari sekaligus prioritas. Pada dasarnya kita ini tidak bisa multitasking, jika kita memprioritaskan satu hal, maka akan fokus cuma pada itu saja. Bagi orang-orang yang fokus bekerja, membaca buku sangat melelahkan dan bikin ngantuk. Fisik sudah lelah dan otak dipaksa untuk brainstorming lagi? Tentu susah sekali. Terima kasih sudah membaca. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H