Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Itu Sebenarnya Literasi?

4 Mei 2024   10:48 Diperbarui: 4 Mei 2024   10:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ada cara agar bisa mengerti lebih mudah apa sebenarnya literasi?

Kita tahu bahwa literasi sangat digalakkan di Indonesia, khususnya bagi siswa-siswi sekolah bahkan jenjang yang sudah tinggi seperti universitas bahkan masyarakat pada umumnya. Mengapa sampai begitu? Lebih tepatnya mengapa harus di Indonesia? Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa kita masih menjadi negara berkembang. Karena di Indonesia masih rendah literasi, bahkan, mohon maaf, banyak yang menyebut Indonesia krisis literasi.

Penyebabnya tentu saja ada banyak. Kebijakan politik sangat mempengaruhi setiap sektor termasuk sektor pendidikan. Belum lagi isu yang selalu muncul ketika membahas pendidikan, tidak pernah ketinggalan mengenai masalah, kurikulum yang tidak efektif, gaji guru serta regulasi-regulasi lainnya.

Disini saya akan menjelaskan lebih mudah, apa itu literasi dan manfaatnya untuk masyarakat.

Mudahnya, Literasi adalah KEMAMPUAN PEMAHAMAN.

Pemahaman terhadap segala hal yang terjadi di sekitar kamu. Karena itu di sekolah literasi dikaitkan dengan MEMBACA dan MENULIS. Karena awal dari proses pemahaman manusia didapat dari 2 kegiatan ini (mohon maaf mungkin berbeda dengan orang disabilitas). Dari membaca kamu memahami dan mendapatkan informasi, dengan menulis kamu memberikan informasi.

Hal apa yang sebenarnya ingin dicapai dari adanya literasi? Jawabannya > CRITICAL THINKING

Karena itu memang tidak salah kalau masyarakat Indonesia dikatakan krisis berpikir kritis. Namun hal ini tidak semata-mata kesalahan masyarakat. Padahal sudah 12 tahun wajib belajar, namun kita masih tidak tahu apa bakat kita, kelebihan kita, kemampuan kita. Kita dididik untuk mengerjakan soal tetapi tidak dengan memahami soal. Menurut saya ini adalah kelemahan utama pendidikan Indonesia. Dan perlu dirombak sistemnya. Namun merombak itu pun perlu proses yang panjang dan generasi yang kolot pasti akan terus regenerasi, sehingga menghasilkan masyarakat yang kolot pula. Hal ini juga berakar pada kebijakan politik. Jadi tidak serta merta masyarakat yang polos dan bodoh yang tidak mau perubahan.

MANFAAT BERPIKIR KRITIS bagi masyarakat yang bisa kita rasakan langsung adalah:

  • Dengan kita dapat berpikir kritis dan logis, kita dapat menjaring informasi apapun dengan mudah.
  • Dengan berpikir kritis dan logis, kita dapat membagikan informasi dengan benar dan tepat.
  • Dengan berpikir kritis dan logis, kita tidak mudah ditipu, dimanfaatkan, bahkan dijajah. (TIdak mudah tertipu HOAX)
  • Dengan berpikir kritis kita tidak membiarkan diri sendiri menjadi bodoh dan digerus kebudayaan modern terutama globalisasi asing yang tanpa filter.

Namun LITERASI sendiri manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Masyarakat yang cerdas menghasilkan keturunan yang cerdas pula. Hal ini juga dapat menjadi alasan utama mengapa perempuan harus sadar akan pentingnya pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun