Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Book

Belajar dari Komik Lokal "Pupus Putus Sekolah"

24 Februari 2024   10:56 Diperbarui: 24 Februari 2024   11:00 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata-kata dari Prof banyak mengajarkan kebaikan dan kearifan, sedangkan kalau Pupus banyak memberikan kata-kata yang menampar orang dewasa.

"Penemu terkenal boleh gagal ribuan kali, tapi anak sekolah nggak. Belum paham tapi sudah lanjut ke pelajaran berikutnya. Lalu dicap bodoh, anak sekolahnya keburu besar dan terlanjur merasa bodoh, terus nggak mau belajar karena merasa percuma." -Pupus

"Aku pengen jadi anak baik, tapi anak baik nggak boleh nakal. bosen banget kalau hidup tanpa nakal. Aku jadi membayangkan sisa hidupku yang membosankan." -Pupus

"Aku ingin menghargai kegagalanku sendiri." -Pupus

Pupus juga sekali mengatakan bahwa orang dewasa itu ribet, padahal semua gampang kalau tinggal ngomong, bukan kabur. Ini dalam kasus bapaknya dan juga profesor dengan Madam Lie. Yang paling menampar adalah kata-kata Pupus pada Madam. Disitu madam marah karena merasa diajarin. Namun sebenarnya itu tamparan buat kita semua. Berikut kata-kata Pupus.

"Tante nggak mau diajarin sama yang lebih muda? Tante mau berhenti belajar? Tante sudah tua, mau belajar dari siapa lagi kalau bukan dari yang lebih mudah dan lebih payah?" -Pupus

Profesor terlihat seperti orang bijak, namun nyatanya beliau juga memiliki penyesalan yang amat dalam mengenai sifatnya di masa lalunya, diakibatkan sifat jelek dan kolotnya. Ini dijelaskan dalam Season 2. Pokoknya hampir di kolom komentarnya penuh dengan kata semangat buat pupus dan juga sang kreator, Pak Kurnia. Saya sendiri turut berterima kasih. Saya lihat ada buku cetak, pengen banget beli, uhuhuu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun