Yeojeong: "Kenapa kau balas dendam? Itu akan membuatmu hancur."Â
Kemudian Dongeun tertawa. Saya memahaminya, saya akan menjelaskan arti dari tertawanya.
"Korban tidak balas dendam untuk menghancurkan diri sendiri. Tapi karena sudah hancur, makanya kami balas dendam." Inilah kalimat yang tepat.
Saya suka bagaimana pertemanan toxic para tukang bully itu hancur dengan sendirinya. Walaupun dengan permainan Dongeun dari belakang, namun kehancuran tiap-tiap karakter adalah karena mereka sendiri. Ada yang sifatnya serakah, temperamental, se*ual abusing, mata duitan, munafik, adu domba, dan sifat buruk lainnya. Mereka terkena karma masing-masing dan Dongeun hanya menjadi jembatan bagi karma-karma itu.
Jika anda menontonnya, maka saya akan bilang kalau Dongeun ini disini justru malah kayak tritagonis dan 5 villain lainnya adalah tokoh utama yang sebenarnya. Dan untuk karakter Yeojeong, ia diberi latar belakang sempurna dengan disorder yang sebagian dari kita tidak sangka-sangka. Saya juga berani menyebut bahwa yang memiliki peluang menjadi villain sempurna adalah si Yeojeong ini. Dan saya semakin larut dalam akting Lee Dohyun yang notabene junior dalam dunia akting. Tatapan matanya, gesture dan suaranya sangat sempurna. Selain tampan, saya suka matanya. Benar-benar mata villain tapi polos-polos gimana gitu. Cocok sama Dongeun yang tatapannya mati. Sangat partner-in-crime banget.
Saya baru mempublish tulisan ini Januari 2024, padahal draftnya sudah ada sejak Januari 2023. Karena saya merasa berat menulisnya, karena saya juga punya pengalaman yang mirip-mirip dengan perundungan. Walaupun begitu tetap saya lanjutkan.
Terima kasih sudah membaca. Semoga kalian semua selalu dipertemukan dengan orang-orang baik di sekitar anda.