Meski belum populer di Indonesia, namun wacana mengenai Metaverse banyak diperbincangkan oleh kalangan orang yang tertarik dengan new thing ini. Kalian yang lahir tahun 2000-an perlu belajar cukup serius mengenai apa itu Metaverse. Karena Metaverse memiliki peluang besar di masa depan.
Metaverse berasal dari bahasa Yunani, 'Meta' berarti melebihi dan 'Verse' yang berarti semesta. Merupakan dunia virtual tanpa akhir dan saling terhubung. Konsep realitas yang merujuk pada dunia 3D, seperti pada film Avatar yang baru-baru ini populer.Â
User memerlukan alat untuk memasukinya, yaitu seperti headset realitas virtual (VR), kacamata augmented reality (AR), aplikasi smartphone, dan sarung tangan haptic untuk mengirim sinyal ke otak agar dapat merasakan sentuhan.
Dunia metaverse masih banyak diteliti. Menurut CNBC, Facebook telah melakukan rebranding untuk memberi sinyal tentang ide futuristik ini. Microsoft dan pembuat chip Nvidia juga telah membicarakan proyek metaverse. Entah kapan akan direalisasikan dan di launching-kan ke dunia.
Di Metaverse, kamu bisa melakukan kegiatan yang sama dengan kehidupan nyata, seperti nonton konser, perjalanan, melihat karya seni, jual beli, memiliki tanah, rumah atau gedung, bekerja di kantor virtual, belajar, bermain, berkreasi dan bersosialisasi.
Platform yang telah memiliki fitur ini adalah Sandbox dan Roblox. Jadi internet tidak hilang, melainkan yang tadinya 2D, diwujudkan menjadi 3D. Menarik sekali bukan? Meskipun akan muncul ancaman digital baru yang mungkin lebih berbahaya, nyatanya jika ini direalisasikan tentunya kamu yang awalnya hanya duduk di depan komputer berjam-jam bisa beraktivitas secara fisik. Saya membayangkan ini bisa saja mirip dengan dunia yang berada di serial Doraemon. Menarik sekali ya.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu tipe yang menunggu metaverse ini atau malah khawatir dengan berbagai masalah yang timbul? Kalau ditilik kembali sebenarnya saat dunia internet muncul, banyak juga masalah yang datang.Â
Namun berjalannya waktu, kriminalitas di dunia digital bisa diatasi. Saya penasaran bagaimana metaverse akan menggantikan dunia internet 2D. Namun di sisi lain, saya pikir mungkin hanya orang kaya saja yang menikmatinya.Â
Maksudnya siapa yang mau beli alat-alat virtual puluhan juta. Sama seperti telepon saat pertama kali rilis, hanya orang-orang kaya saja yang bisa beli. Menyebar ke semua kalangan membutuhkan bertahun-tahun sampai puluhan tahun.
Metaverse memungkinkan kita tidak lagi hanya duduk boring di depan komputer atau laptop. Kamu tidak lagi sakit punggung dan pegal-pegal. Mungkin itu menurut saya salah satu keuntungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H