Kita semua adalah kaum miskin, padahal masih punya kuota untuk nonton video favorit di YouTube. Tapi masih merasa miskin.
Kita semua adalah kaum miskin, padahal masih bisa selimutan hangat di kasur saat hari hujan. Tapi masih merasa miskin.
Kita semua adalah kaum miskin, padahal masih punya motor untuk kemana-mana. Tapi masih merasa miskin.
Kita semua adalah kaum miskin. Yang sering membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Yang sering merasa kekurangan padahal kebutuhan tercukupi. Masih punya waktu beribadah dan mengeluh pada Tuhan setiap hari. Masih punya keluarga dan satu dua teman yang baik. Masih punya banyak hal yang bisa kita syukuri.
Miskin yang diukur dari segi disiplin ilmu, hanya berdasarkan tingkat kesejahteraan, seperti kualitas pangan dan GDP. Namun mari cukupkan sampai situ saja, jangan sampai kita miskin secara psikis juga.
Kalau sudah miskin harta, ya sudah. Akan jadi menyedihkan kalau merasa miskin terus-menerus dan membuat mental jadi lemah. Pernah dengar orang miskin juga bisa bahagia? Itu memang benar adanya. Namun tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Itu adalah proses yang sangat panjang.
"Terlahir miskin adalah takdir, namun mati dalam keadaan miskin adalah pilihan."
Sekian dan terima kasih.